Hidayatullah.com— Jumlah syuhada dalam Intifada Al-Quds yang berlangsung sejak awal Oktober hingga hari Ahad (18/10/2015) atau 19 hari sudah mencapai 44 orang.
Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa jumlah syuhada Palestina sejak meletus Intifadhah al-Quds awal Oktober lalu hingga hari ke-19 mencapai 44 syuhada, 30 di antaranya dari Tepi Barat dan al Quds, sedang 14 lainnya dari Jalur Gaza. Sementara itu korban luka meningkat menjadi 1829 orang di rentang waktu yang sama.
Sementara itu Bulan Sabit Merah Palestina merilis, total korban luka yang ditangani timnya sejak awal Oktober hingga Ahad (18/10/2015) mencapai 5406 korban, termasuk yang terkena tembakan meriam gas air mata.
Sumber Palestine Information Centre (PIC), selama sehari pada hari Sabtu (17/10/2015) sebanyak 5 warga Palestina, salah satunya seorang remaja putri gugur syahid.
Empat di antaranya yang gugur itu dieksekusi di jalanan dalam operasi yang digelar serdadu penjajah Israel di sejumlah wilayah di Al-Quds, Hebron, selatan wilayah Tepi Barat dengan alasan jelas.
Menurut PIC, penembakan hari Sabtu (17/10/2015) terjadi pada seorang pemuda Palestina di perlintasan militer Qalanda, di utara Al-Quds. Sumber-sumber Israel mengklaim, pemuda tersebut berusaha menikam seorang serdadu Israel di perlintasan tersebut namun tidak mengenainya.
Sementara sejumlah serdadu Israel yang berpos di perlintasan tersebut langsung melepaskan berondongan peluru ke arah sang pemuda.
Pemuda Palestina yang gugur diketahui bernama Umar Muhammad Al-Faqih (24) dari wilayah Quthnah di Al-Quds.
Sebelumnya, seorang pemuda Tariq Ziyad Natasha (16) dari warga Khallah Khadur di Hebron gugur syahid setelah ditembak pasukan Israel langsung.
Penjajah Israel mengklaim korban berusaha menikam salah seorang serdadunya dan mengalami luka di perlintasan Shirkah di wilayah Zawiyah jalan Syuhada di Hebron.
Sejak meletusnya Intifadhah Al-Quds kali ini korban syuhada mencapai 44 orang, 10 di antaranya anak-anak dan seorang perempuan.
Organisasi Bulan Sabit Merah mengumumkan, jumlah total korban luka yang ditangangi oleh tim medis selama kemarin Sabtu saja mencapai 86 orang, 76 di Tepi Barat dan 10 di Jalur Gaza, 6 dengan peluru tajam, 27 dengan peluru logam berlapis karet dan 53 mengalami sesak nafas karena gas air mata.
Sejumlah saksi mata menegaskan kepada Pusat Informasi Palestina, seorang warga pemukim yahudi menembak seorang warga Palestina dekat pemukiman Dabuya. Ia terluka dan dibiarkan habis darahnya. Pasukan Israel kemudian berdatangan ke TKP dan menutup lokasi.
Korban gugur syahid adalah Fahdl Muhammad Abdullah Al-Qawasimah (18). Sumber Palestina meneyebutkan, pemuda yang gugur syahid tersebut karena tembakan warga pemukim Yahudi dan dibiarkan hingga habis darahnya selama lebih dari ½ jam padahal pasukan Israel ada di sana.
Ketegangan memuncak di Kota Tua Hebron setelah diumumkan nama korban syahid. Ratusan pemuda berkumpul di kampung Bab Zawiyah dekat titik militer di tengah kota.
Data terakhir, polisi penjajah telah membunuh pemudi Palestina di Hebron dengan alasan yang sama, berusaha menikam polisi Israel. Korban diketahui bernama Bayan Aiman Usailah, seorang pelajar berusia 16 tahu. Remaja putri ini langsung dieksekusi di jalanan di kawasan Wadi Ghurur di timur Hebron.

Dengan demikian, selain 44 orang gugur (10 diantaranya anak dibawah umur), Intifada Al-Quds mencatat dari 5000 orang telah mengalami luka-luka, angka ini termasuk korban di wilayah Jalur Gaza.
Seperti diketahui, rombongan para syuhada ini dimulai oleh gugurnya Syahid Muhannad dalam Intifadha Al-Quds tahun 2015 diikuti oleh Fadi dan Huzdaifah dan barisan syuhada lainnya.
PIC menyebut, mereka adalah rembulan-rembulan yang menyinari langit malam Palestina setelah nyawa mereka menjadi ‘bahan bakar’ Intifadhah Al-Quds.*