Hidayatullah.com–Otoritas Palestina pada Jumat mengecam langkah Bahrain dalam menormalisasi hubungannya dengan ‘‘Israel’’. Otoritas Palestina mengatakan langkah Bahrain itu merupakan pukulan bagi Inisiatif Perdamaian Arab, kutip Anadolu Agency.
“Otoritas Palestina dengan keras menolak dan mengutuk deklarasi trilateral Amerika Serikat (AS)-Bahraini- ‘‘Israel’’ tentang normalisasi hubungan antara negara penjajah ‘‘Israel’’ dan Kerajaan Bahrain,” kata Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menyebut langkah itu adalah “pengkhianatan terhadap Yerusalem, Al-Aqsha, dan perjuangan Palestina”. Pernyataan itu menambahkan bahwa langkah Bahrain itu telah merusak Prakarsa Perdamaian Arab 2002 dan resolusi KTT Arab dan Islam.
Kelompok Palestina, termasuk Hamas, menganggap normalisasi Bahrain dengan Zionis sebagai bagian dari Kesepakatan Abad Ini oleh AS yang ingin menghapus perjuangan Palestina. Sebelumnya, Perdana Menteri ‘‘Israel’’ Benjamin Netanyahu menyambut baik pengumuman Presiden AS Donald Trump untuk mencapai kesepakatan normalisasi antara ‘‘Israel’’ dan Bahrain.
Kesepakatan ini terjadi hampir sebulan setelah UEA dan ‘‘Israel’’ mengumumkan perjanjian yang ditengahi AS untuk menormalkan hubungan mereka, termasuk membuka kedutaan di wilayah masing-masing. Bahrain menjadi negara Arab keempat yang memiliki hubungan diplomatik dengan ‘‘Israel’’, setelah Mesir pada 1979, Yordania pada 1994, dan UEA pada 2020.*