Hidayatullah.com–Serangan ‘Israel’ di Jalur Gaza yang diblokade kembali menewaskan tiga warga Palestina pada Sabtu pagi, sehingga jumlah korban tewas menjadi 136. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, korban tewas termasuk dua saudara kandung dari keluarga al-Mansi dan satu dari keluarga al-Sabah.
Sebanyak 38 anak-anak dan 22 wanita termasuk dalam total korban jiwa terebut, sementara jumlah korban luka telah melebihi 950 sejak Senin. Pasukan ‘Israel’ melancarkan hampir 30 serangan udara pada Sabtu pagi yang menargetkan Jalur Gaza utara.
Kementerian Yayasan dan Urusan Agama Gaza mengatakan bahwa Masjid Kuleybu hancur total dalam serangan itu. Sebelum serangan terakhir ini, ‘Israel’ telah membunuh tujuh warga sipil, termasuk lima anak dan dua wanita, tulis Anadolu Agency.
7 anggota keluarga Abu Hatab syahid dalam serangan jet tempur penjajah 'Israel', -6 di antaranya adalah anak-anak-. Rumahnya 3 lantai dibom oleh jet Zionis tanpa peringatan & kesempatan menyelamatkan diri @PalEvePlus #GazaUnderAttack #PalestineUnderAttackpic.twitter.com/xiXKJ1Mazv
— Hidayatullah.com (@hidcom) May 15, 2021
Menurut sejumlah saksi mata, jenazah dibawa ke rumah sakit Shifa setelah pemboman sebuah rumah milik keluarga Abu Hatab di kamp pengungsi Al-Shati. Mereka mengatakan pencarian orang hilang di bawah reruntuhan sedang dilakukan.
Pesawat tempur ‘Israel’ melanjutkan serangan udara di Jalur Gaza yang diblokade pada Jumat, menyebabkan kerusakan parah pada bangunan tempat tinggal di seluruh daerah kantong. Sementara itu, 11 warga Palestina tewas pada Jumat ketika pasukan ‘Israel’ bentrok dengan demonstran untuk membubarkan aksi unjuk rasa di sejumlah bagian Tepi Barat.
Selain itu, otoritas Lebanon mengumumkan bahwa seorang pemuda Lebanon terbunuh ketika tembakan artileri ‘Israel’ menargetkan pengunjuk rasa di sepanjang pagar keamanan ‘Israel’ di selatan negara itu. Ketegangan meningkat di lingkungan Syeikh Jarrah, Yerusalem (Baitul Maqdis) Timur, dan di Masjid al-Aqsha dan Gerbang Damaskus sejak awal bulan Ramadan ketika pasukan dan pemukim ‘Israel’ menyerang warga Palestina.
Ketegangan berpindah dari Yerusalem Timur ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina di sana bersumpah untuk membalas serangan ‘Israel’ di Masjid al-Aqsha dan Syeikh Jarrah jika tidak dihentikan. ‘Israel’ menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsha berada, selama perang Arab-’Israel’ 1967 dan mencaplok seluruh kota pada 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.*