Hidayatullah.com — Tiga pemuda Palestina terluka dan salah satunya diculik setelah pasukan zionis ‘Israel’ menyerbu kampus Universitas Kadoorie di Tulkarem, Rabu (13/04/2022).
Menurut kementerian kesehatan Palestina, dua mahasiswa mengalami luka tembak selama bentrokan dengan pasukan zionis dan dievakuasi ke rumah sakit pemerintah Tulkarem.
Salah satu korban luka dilaporkan karena tertembak peluru tajam di kepala. Sementara banyak mahasiswa lainnya mengalami kesulitan bernafas karena menghirup gas air mata selama serbuan pasukan ‘Israel’ ke kampus, lapor Palestine Info Center.
Pasukan zionis ‘Israel’ juga menculik seorang penjaga keamanan yang bekerja untuk kampus tersebut setelah menembak dan melukai kakinya.
Di hari yang sama, pasukan zionis ‘Israel’ membunuh seorang warga Palestina dalam penyerbuan militer ke kota Nablus. Pria berusia 42 tahun yang berprofesi sebagai pengacara itu meninggal akibat luka tembak di dadanya, lansir Kementerian Kesehatan Palestina.
Pada Senin pagi, seorang pemuda Palestina meninggal karena luka yang dideritanya pada hari sebelumnya ketika pasukan ‘Israel’ menyerbu kota Jenin di Tepi Barat dan menembaki puluhan warga Palestina yang memprotes pendudukan dan tindakan agresi Israel.
Pada Minggu malam, seorang pemuda Palestina ditembak dan dibunuh oleh pasukan zionis ‘Israel’ di kota al-Khader, Tepi Barat yang diduduki selatan. Sebelumnya pada hari Minggu, dua muslimah Palestina dibunuh oleh pasukan ‘Israel’ di lokasi terpisah di Tepi Barat.
Kekejaman pasukan ‘Israel’ terhadap warga Palestina semakin intensif setelah beberapa aksi perlawanan Palestina berhasil membunuh belasan pemukim ilegal Yahudi.
Perdana Menteri ‘Israel’ memberi kebebasan kepada militer untuk menangani situasi apapun yang melibatkan warga Palestina dengan cara apapun, termasuk menembak mati.
Sementara kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengatakan siap jika harus perang dengan zionis ‘Israel’ selama enam bulan. Pernyataan ini diungkapkan salah seorang pejabat senior Hamas kepada TV al-Mayadeen pada Senin.
“Ada rencana Israel untuk menyerbu Al-Aqsa pada tanggal 15 Ramadhan, dan ini adalah hal paling berbahaya yang bisa dilakukan musuh,” kata Zaher Jabarin, anggota biro politik Hamas.*