Hidayatullah.com—Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan hari Kamis (21/11/2024) bahwa para pejuangnya telah berhasil menghabisi 15 tentara Zionis dari jarak dekat di kota Beit Lahia, Gaza utara.
Dalam sebuah pernyataan pers, dikutip Kantor Berita China, Xinhua, Brigade Al-Qassam menyatakan para pejuangnya terlibat dalam pertempuran dengan unit infanteri penjaah yang terdiri dari 15 tentara dan membunuh mereka dari jarak dekat.
Dalam sebuah pernyataan terpisah, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan tank Merkava ‘Israel’ dengan peluru Tandem di dekat daerah Safatawi, sebelah barat Kamp Jabalia di Gaza utara.
Sementara itu, Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Gerakan Jihad Islam, mengatakan telah menargetkan perkumpulan tentara dan kendaraan penjaah ‘Israel’ di dekat Jabalia Services Club di pusat Kamp Jabalia menggunakan mortir standar 60 mm.
Dalam insiden terpisah, Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam, melaporkan telah meluncurkan mortir ke pasukan dan kendaraan ‘Israel’ di kamp pengungsi Jabaliya. Jabaliya tetap menjadi sarang perlawanan lain meskipun kerusakan meluas disebabkan oleh serangan udara ‘Israel’.
Brigade Al-Qassam dan Brigade Al-Nasser Salah al-Din mengonfirmasi aksi ini dilakukan sebagai bagian dari operasi gabungan, menargetkan pasukan penjajah yang ditempatkan di poros Netzarim dengan peluru mortir berat.
Gerakan Perlawanan Lebanon, Hizbullah, juga telah merilis pernyataan yang mendukung perlawanan Palestina, yang menekankan solidaritas regional terhadap agresi ‘Israel’. Namun, tidak ada keterlibatan langsung dalam insiden terbaru ini yang dilaporkan.
Serangan militer ‘Israel’ di Gaza utara, yang awalnya direncanakan akan berlangsung cepat, kini telah memasuki minggu ketujuh.
Kampanye tersebut, yang ditandai dengan serangan udara skala besar, serangan darat, dan pengungsian warga sipil, telah gagal untuk menekan gerakan pejuang Palestina yang mengakar di wilayah tersebut.
Tentara ‘Israel’ belum merilis pernyataan apa pun terkait serangan ini.
Sejak 7 Oktober 2023, penjaah ‘Israel’ telah melancarkan perang skala besar melawan di Gaza. Genodisa ini telah menyebabkan lebih dari 44.000 orang syahid dan kerusakan signifikan pada rumah dan infrastruktur, menurut angka yang dirilis oleh otoritas kesehatan yang berbasis di Gaza.
Aksi genosida tersebut meletus setelah serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya Hamas di ‘Israel’ selatan, mengakibatkan kematian sekitar 1.200 warga ‘Israel’ dan penangkapan sekitar 250 sandera, mayoritas anggota militer.*