Hidayatullah.com – Penjajah ‘Israel’ hanya mengizinkan warga Palestina berusia lanjut untuk masuk ke dalam Masjidil Aqsha dan melarang para pemuda. Hanya pria di atas 55 tahun, wanita di atas 50 tahun dan anak-anak di bawah 12 tahun saja yang zionis ‘izinkan’ masuk.
Meski begitu, di banyak kasus zionis tetap saja melarang masuk warga Palestina yang mereka beri surat ‘perizinan’, apalagi di bulan Ramadhan ini.
Berbicara kepada Anadolu pada Jumat (28/03/2025), beberapa warga lansia Palestina mengatakan mereka dilarang melalui pos militer Qalandiya, sebuah pos yang harus dilalui untuk menuju Masjidil Aqsha.
Ratusan warga lansia Palestina mulai berdatangan ke pos pemeriksaan Qalandiya pagi ini, berharap dapat mencapai Yerusalem untuk beribadah di masjid. Namun, mereka disambut dengan militer ‘Israel’.
Seorang reporter Anadolu mengatakan bahwa banyak warga Palestina, termasuk lansia, ditolak masuk dengan alasan mereka tidak memiliki izin yang tepat, terlepas dari usia mereka.
Umu Alaa, seorang wanita berusia 71 tahun dari Gaza yang telah tinggal di Tepi Barat yang diduduki ‘Israel’ untuk mendapatkan perawatan medis, mengungkapkan kekecewaannya.
“Tentara Israel menolak mengizinkan saya memasuki Yerusalem, dengan alasan saya tidak memiliki izin yang diperlukan. Saya berusia 71 tahun, dan yang saya inginkan hanyalah berdoa di Al-Aqsa,” katanya.
“Saya sangat terpukul ketika dilarang masuk. Saya berharap untuk mengunjungi masjid dan beribadah, tetapi pasukan Israel menolak saya masuk,” tambahnya.
Fatima Awawda, seorang warga negara Amerika berusia 67 tahun dari Deir Dibwan, sebelah timur Ramallah, mengatakan bahwa ia dihentikan di pos pemeriksaan Qalandiya dengan dalih ada kesalahan dalam izin masuknya.
“Apa yang bisa saya lakukan? Saya memiliki paspor Amerika, saya seorang wanita tua, namun mereka melarang saya masuk,” katanya.
“Al-Aqsa berarti segalanya bagi kami; ini adalah kiblat pertama bagi umat Islam, dan tempat di mana Nabi Muhammad memimpin para nabi lainnya untuk berdoa,” imbuh Fatima
Sami Qadomi, seorang pria tua dari di Tepi Barat bagian utara, juga dihentikan di pos pemeriksaan. “Saya sudah tua, dan saya meninggalkan rumah saya pada pukul 5 pagi. Semua itu tidak membantu, dan mereka tetap melarang saya memasuki Yerusalem,” katanya.
Pada tanggal 6 Maret, gembong zionis ‘Israel’ Benjamin Netanyahu menyetujui pembatasan ketat terhadap akses jamaah Palestina ke Masjidil Aqsha pada hari Jumat selama bulan puasa Ramadan.
Di bawah pembatasan baru ini, hanya pria berusia di atas 55 tahun, wanita berusia di atas 50 tahun, dan anak-anak di bawah 12 tahun yang akan diizinkan untuk memasuki Masjid Al-Aqsa.
Namun, akses masuk akan bergantung pada izin keamanan sebelumnya dan menjalani pemeriksaan keamanan menyeluruh di pos pemeriksaan yang telah ditentukan.
Keputusan ini bertepatan dengan penyerbuan harian yang dilakukan oleh ratusan pemukim ilegal ‘Israel’ ke dalam Masjidil Aqsha selama bulan suci Ramadhan.*