INI kisah-kisah lain, ringan tapi inspiratif, dari Aksi Bela Islam III yang terpusat di lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat (02/12/2016) lalu.
Aksi Super Damai 212 itu menghidangkan banyak pemandangan indah. Para peserta maupun relawan tampak berlomba-lomba ingin mengambil bagian menyukseskan hajatan besar ini.
Di depan pintu masuk tenggara Monas, misalnya. Dua orang peserta aksi asal Banjarnegara, Jawa Tengah, membagi-bagikan buah salak hasil panen petani daerah tersebut kepada para peserta Aksi Super Damai 212.
Pantauan hidayatullah.com, keduanya membagi-bagikan salaknya tanpa memungut biaya alias gratis. Sekali lagi, khusus buat massa pembela Islam, pembela al-Qur’an itu.
“Ayooo! Ayooo! Silakan diambil. Ini oleh-oleh salak asli Banjarnegara,” kata salah satu dermawan tersebut.
Pak Agus, salah satu di antaranya, mengatakan, ia sengaja memanen salak demi bisa membantu menyukseskan aksi menuntut tersangka penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), ditahan itu.
Pintu tenggara ini merupakan akses masuk ke lapangan Monas yang dikhususkan untuk peserta kaum Hawa. Para Muslimah tersebut tampak memasuki Monas dengan tenang dan berwajah penuh keceriaan.
Mereka berjalan memasuki Monas dengan rapi. Di dalam kawasan Monas, lokasi Muslim dan Muslimah memang dipisahkan dan memiliki jalur keluar-masuk masing-masing.
Di sekitar sini, terdapat sejumlah tenda tentara. Saat dilongok ke dalam, sejumlah Muslimah sedang melayani jasa pengobatan gratis ala herbal atau nabawi (thibbun nabawi).
Tampak seorang Muslimah bercadar tengah mengobati salah seorang anggota TNI AL wanita berjilbab dengan pengobatan akupuntur.
Sementara tentara wanita lainnya, yang juga pada mengenakan jilbab, terlihat antusias memperhatikan dan membincangkan pengobatan itu. Suasana persaudaraan keimanan dan kebangsaan pun terasa kental di sini.
Awak hidayatullah.com lain melaporkan, pada titik berbeda di lokasi aksi, tampak para dermawan membagi-bagikan berbagai jenis makanan, minuman, serta barang-barang kebutuhan seperti tikar shalat.
Seorang pria berpakaian putih-putih berdiri sembari memegang sebuah poster putih bertuliskan, “Sajadah plastik gratis khusus rombongan.”
Pada titik lain, tampak pula senator asal DKI Jakarta, Fahira Idris, membagi-bagikan kipas untuk para peserta. Lumayan bisa bikin adem jika kepanasan. Syukurnya cuaca hari itu cukup mendung, bahkan hujan mengguyur beberapa kali.
Di sisi luar tenggara Monas, berdiri sejumlah tenda di pinggir Jl Medan Merdeka Timur. Di tenda-tenda itu disediakan air minum gratis untuk peserta aksi.
“Partisipasi dari karyawan PLN,” demikian tulisan pada spanduk yang menempel di masing-masing tenda.* Zainal, SKR, Sobah