Hidayatullah.com– Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus bekerja dengan jaringan spesialis untuk menganalisis urutan genom Virus corona baru (2019-nCoV) yang telah tersedia.
Sampai saat ini WHO belum menerima bukti bahwa virus telah berubah. WHO menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah China.
WHO secara rutin melakukan kontak langsung dengan negara-negara dimana kasus terkait dilaporkan. Badan PBB ini juga menginformasikan kepada negara lain tentang situasi dan dukungan sesuai permintaan. Mengembangkan definisi kasus pengawasan dan formulir pelaporan untuk kasus yang terinfeksi dengan 2019- nCoV dan memperbaruinya saat informasi baru tersedia.
Dalam rilisnya, WHO juga memperkirakan masa inkubasi berkisar 2-10 hari, dan perkiraan ini akan disesuaikan dengan data yang ada. Memahami kapan pasien terinfeksi dapat menularkan virus tersebut kepada orang lain sangat penting sebagai upaya pengendalian.
Disebutkan, dalam wabah virus korona lain sebelumnya, seperti Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), beberapa individu tidak menunjukkan gejala dan menularkan ke orang lain.
Informasi epidemiologis terperinci diperlukan dari banyak orang yang terinfeksi untuk menentukan periode infeksi 2019-nCoV. Dalam praktiknya nanti setiap orang yang baru datang dari China akan diperiksa kesehatannya.
“Sebagaimana diketahui bahwa kita mempunyai thermal scanner yang itu kita gunakan secara penuh. Tapi sejalan dengan peningkatan eskalasi maka kami juga saat ini mulai meningkatkan kewaspadaan di awal,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI, Anung Sugihantono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (27/01/2020).
Mekanisme pemeriksaannya melalui thermal gun, jika ada terindikasi tidak sehat maka yang bersangkutan akan dibawa ke pos kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan.
Namun, jika diindikasikan sehat maka akan diberi health alert card yang berlaku sampai 14 hari sejak kedatangannya di Indonesia. Jika dalam kurun waktu tersebut pemegang health alert card merasa gejala sakit, ia harus diperiksa lebih lanjut.
“Kemenkes, saat ini juga berkerja sama dengan Angkasa Pura, selain itu di pelabuhan juga mulai dilaksanakan pemeriksaan sejak kemarin oleh teman-teman Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) nanti kalau sudah clear baru kapalnya bisa berlabuh, sandar,” imbuh Anung.
WHO mengembangkan pedoman sementara untuk diagnosis laboratorium, manajemen klinis, pencegahan dan pengendalian infeksi di pelayanan kesehatan, perawatan untuk pasien dengan dugaan n-CoV, serta komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat.
Juga menyiapkan kit pengendalian penyakit sebagai persediaan yang diperlukan dalam identifikasi dan manajemen pasien yang dikonfirmasi. Memberikan rekomendasi untuk mengurangi risiko penularan dari hewan ke manusia.
WHO kemudian mengembangkan kursus online untuk memberikan pengenalan umum tentang virus-virus pernapasan yang ada, termasuk novel coronavirus, untuk memberi edukasi kepada masyakarat terkait virus yang mewabah dari China itu.
Sampai saat ini, WHO telah bekerja sama dengan jaringan peneliti dan pakar lainnya untuk mengkoordinasikan kinerja global tentang pengawasan, epidemiologi, pemodelan, diagnostik, perawatan dan perawatan klinis, dan cara-cara lain untuk mengidentifikasi, mengelola penyakit, dan membatasi penularan selanjutnya.
WHO telah mengeluarkan pedoman sementara untuk negara-negara, dan akan diperbaharui mengikuti perkembangan terbaru.* Azim Arrasyid