Hidayatullah.com—Pemerintah Swedia berupaya mengurangi penggunaan perangkat digital pada remaja karena dampaknya terhadap kesehatan mental dan fisik mereka. Undang-undang baru akan melarang akses perangkat digital di sekolah.
Strategi digitalisasi Swedia pada 2017 bertujuan meningkatkan kompetensi digital, namun kini mereka khawatir penggunaan internet berlebihan di sekolah. Menteri Sosial dan Kesehatan Masyarakat, Jakob Forssmed, memimpin upaya ini untuk menyeimbangkan dunia nyata dengan dunia digital bagi siswa.
Forssmed menyatakan, siswa kini kehilangan kemampuan fisik dasar karena terlalu lama menggunakan perangkat. Ia mendesak, pembatasan akses perangkat digital di sekolah hingga kelas 9, yang berlaku sepanjang hari sekolah, demikian dilansir Deutsche Welle, Rabu (18/9/2024).
Hal ini didukung oleh pedoman Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, yang merekomendasikan batas waktu layar untuk balita hingga remaja. Masalah kurang tidur pada remaja disebabkan oleh penggunaan perangkat digital yang berlebihan, yang meningkatkan risiko depresi dan kecemasan.
Remaja perempuan terutama rentan terhadap dampak negatif media sosial terkait citra tubuh. Beberapa sekolah di Swedia telah menerapkan kebijakan pengambilan ponsel, seperti di Malmo, siswa menunjukkan tanda-tanda kecanduan perangkat.
Kasus perundungan digital juga menjadi perhatian, dengan beberapa siswa perempuan menjadi korban pengambilan foto rahasia di ruang ganti. Di sekolah dasar di Arsta, siswa menyerahkan perangkat mereka selama sekolah dan mengakui sulit berkonsentrasi tanpa sistem ini.
Tren negara Eropa
Sejumlah negara Eropa telah memberlakukan larangan penggunaan ponsel di sekolah ketika tahun ajaran baru dimulai di seluruh Eropa.
Pembatasan ponsel di institusi-institusi pendidikan yang sedang tren di benua itu bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan mengurangi gangguan pada siswa.
Hongaria, Belanda, dan Prancis telah memberlakukan larangan serupa. Di Belanda, pemerintah setempat telah memperluas larangan ponsel cerdas di sekolah dari tingkat menengah hingga tingkat dasar.
Sekolah-sekolah berbahasa Prancis di Belgia juga menerapkan larangan serupa pada awal tahun ajaran 2024-2025.
Yunani mensyaratkan siswa untuk menyimpan ponsel mereka di tas selama berada di sekolah. Kementerian Pendidikan Prancis berencana memperluas larangan tersebut secara nasional pada 2025 jika uji coba berhasil.
Irlandia mempertimbangkan pelarangan penuh penggunaan ponsel bagi siswa di bawah usia 16 tahun. Sementara itu, di negara-negara Eropa lain seperti Jerman, Polandia, Denmark, Portugal, dan Kroasia, sekolah memiliki otonomi untuk menetapkan sendiri kebijakan soal ponsel.*