Hidayatullah.com–Pil kontrasepsi generasi ketiga dan keempat yang dikonsumsi para wanita dua kali lebih tinggi meningkatkan resiko penyumbatan darah dibanding pil generasi kedua. Demikian hasil penelitian terbaru di Denmark menyebutkan.
“Kami menemukan bahwa pil kontrasepsi pada umumnya lebih berbahaya daripada yang diyakini orang selama ini. Dan bahwa perbedaan antara pil generasi kedua dengan generasi ketiga dan keempat, lebih besar dari yang kami kira,” kata profesor Oejvind Lidegaard dari Rumah Sakit Universitas Kopenhagen, sebagaimana dilansir Xinhua (26/10/2011) dari koran setempat.
Sekitar 370.000 perempuan Denmark sekarang ini mengkonsumsi pil kontrasepsi. Di antara mereka, 84 persen minum pil generasi ketiga dan keempat. Sementara yang mengkonsumsi pil generasi kedua hanya 16 persen.
Secara rata-rata, lima orang perempuan Denmark berusia antara 15 dan 49 tahun meninggal karena penyumbatan darah setiap tahunnya, di mana 3 hingga 4 kasus kematian itu terkait dengan pil kontrasepsi. Pembekuan darah kebanyakan terjadi di kaki dan paru-paru.
Hasil studi Lidegaards, yang mengamati pengguna pil di kalangan wanita usia 15 hingga 49 tahun, menunjukkan bahwa 1 dari 1.000 pengguna pil kontrasepsi generasi kedua mengalami penyumbatan darah. Sementara di kalangan peminum pil generasi ketiga dan keempat kasus itu terjadi pada sekitar 1 dari setiap 500 wanita.
Dengan kata lain menurut Lidegaards, pil kontrasepsi generasi terakhir yang sekarang banyak beredar itu, selain harganya dua kali lebih mahal, resikonya pun dua kali lebih berbahaya.
Hasil penelitian tim Lidegaards dipublikasikan dalam British Medical Journal yang terbit hari Rabu (26/10/2011).
Penelitian lain sebelumnya juga menunjukkan bahwa pil generasi terbaru tidak lebih aman dibanding pil generasi kedua pendahulunya.
Namun, menurut koran yang mengutip hasil penelitian Lidegaards, hasil penelitan terbaru ini memberikan bukti yang lebih nyata.
Pil kontrasepsi generasi ketiga dan keempat yang banyak beredar di Denmark, dijual dengan merek antara lain Yasmin, Yaz dan Yasminelle.
Pil kontrasepsi terbaru itu dipasarkan secara agresif oleh pabrik farmasi yang membuatnya dan dilindungi oleh hak paten. Harganya lebih mahal dibanding pil kontrasepsi yang patennya telah habis dan biasanya diproduksi dalam jumlah yang banyak.*