Hidayatullah.com– Orang yang terinfeksi virus cacar monyet dapat menularkan bibit penyakit ke orang lain meskipun dia belum mengalami atau menunjukkan gejala. Lebih dari setengah kemungkinan penularan justru terjadi pada periode ini, menurut hasil sementara penelitian di Inggris yang dirilis hari Selasa (1/11/2022).
Sementara temuan tersebut belum dikonfirmasi, para ilmuwan mengatakan bahwa banyak infeksi cacar monyet tidak dapat dicegah dengan meminta pasien untuk mengisolasi diri begitu mereka menyadari bahwa mereka memiliki virus (menampakkan gejala, red), kata penelitian tersebut seperti dilansir AFP.
Sejak Mei, ketika virus menyebar ke luar jauh dari daerah endemiknya di Afrika Barat, cacar monyet (monkeypox) telah membunuh 36 orang dari lebih dari 77.000 kasus, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Namun, jumlah kasus secara stabil menurun sejak puncaknya pada bulan Juli, terutama di kawasan Eropa dan Amerika Utara, daerah di mana terdapat kasus penularan paling banyak di masa awal virus itu menyebar ke seluruh dunia.
Penelitian baru yang dipublikasikan di jurnal BMJ itu dilakukan di Inggris Raya, negara pertama yang mendeteksi adanya klaster kasus cacar monyet di luar Afrika pada bulan Mei.
Para peneliti dari UK Health Security Agency memgkaji data penelusuran orang yang tertular dan kuesioner 2.746 orang yang dites positif cacar monyet di Inggris Raya antara Mei dan Agustus 2022.
Sebanyak 95 persen partisipan adalah pria yang melakukan hubungan seks sesama jenis, komunitas yang paling banyak terjangkit virus tersebut.
Menganalisis data dengan menggunakan dua model statistik berbeda, peneliti menemukan bahwa rata-rata hampir delapan hari gejala cacar air muncul setelah orang tertular virusnya.
Selang waktu antara infeksi dan kemunculan gejala biasanya lebih lama dibanding waktu kontak atau penularan penyakit ke individu lain. Atau dengan kalimat sederhananya, virus dapat berpindah dari A ke B meskipun si A belum menunjukkan gejala penyakitnya.
Lima puluh tiga persen kasus ditularkan sebelum orang yang lebih dulu terjangkit memiliki gejala cacar monyet, menurut perkiraan studi tersebut.
Penularan terdeteksi maksimal empat hari sebelum gejala muncul, tambahnya.
Gejala cacar monyet antara lain demam, nyeri otot dan lesi kulit besar seperti bisul.
Boghuma Kabisen Titanji, seorang pakar virus di Emory University di Amerika Serikat yang tidak terlibat dalam penelitian itu, mengatakan analisis yang kuat” tersebut “menarik dan meyakinkan”.
“Ini masih membutuhkan konfirmasi oleh lebih banyak penelitian, tetapi memiliki implikasi terhadap strategi eliminasi penyakit berbasis vaksinasi yang harus dipertimbangkan secara serius,” katanya.*