SYEIKH AHMAD BIN AR RIFA’I suatu saat menemukan seekor anjing di Umm Ubaidah yang menderita penyakit kulit amat parah, hingga para penduduk mengusir anjing itu dari negeri karena merasa jijik.
Syeikh Ahmad bin Ar Rifa’i pun memilih tinggal di padang pasir Umm Ubaidah selama puluh hari, dalam rangka mengobati anjing tersebut. Syeikh Ahmad bin Ar Rifa’i membuatkan untuk anjing itu tenda untuk berteduh dari terik matahari, mengobati kulitnya serta memandikannya dengan air hangat hingga anjing itu sembuh.
Mengenai alasan melakukan hal itu, Syeikh Ahmad bin Ar Rifa’i pun berkata,”Aku takut jika Allah kelak mengatakan kepadaku di hari kiamat,’Apakah dalam dirimu tidak ada kasih sayang yang melingkupi seekor anjing ciptaanku?'” (Lawaqih Al Anwar Al Qudsiyyah, hal. 392)