Hidayatullah.com—Termasuk sunnah yang dianjurkan secara lisan dan dicontohkan dengan perbuatan oleh Rasulullah ﷺ.
Celak mata termasuk dalam sunnah dan amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah melalui sunnah qauliah (perintah yang disampaikan secara lisan) dan sunnah fi’liah (contoh perbuatan).
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, “Bercelaklah kalian dengan itsmid karena ia dapat mencerahkan penglihatan dan menumbuhkan bulu mata.” Ibnu Abbas juga menyakini bahwa Nabi Muhammad mempunyai tempat celak mata yang digunakan setiap malam. Tiga olesan di bagian yang satu dan tiga olesan di bagian mata yang lain.”
Ibnu Majah meriwayatkan hadis lain dari jalur Jabir bin Abdullah, “Rasulullah bersabda, ‘Hendaklah kalian selalu bercelak dengan itsmid sebelum tidur. Karena ia akan menjernihkan pandangan dan menumbuhkan bulu mata.”
Celak mata terbuat dari sejenis batu yang telah banyak digunakan oleh masyarakat secar luas. Terkadanjg batu tersebut berwarna hitam atau sedikit kemerahan. Namun keduanya disebut itsmid.
Menurut para ulama, bercelak dengan itsmid memiki beberapa manfaat. Kumpulan manfaat ini dikupas oleh Ibnul Qayyim al-Jauziah dalam Zadul Ma’ad. Ia berkata, “Bercelak dapat menjaga kesehatan mata, menguatkan sekaligus memperjelas pandangan serta melunakkan dan mengeluarkan kotoran mata.
Ia juga berfungsi sebagai penghias dalam beberapa jenisnya. Jika digunakan saat tidur, ia akan memberikan manfaat lebih. Karena celak akan lebih merata. Kemudian juga tidak banyak Gerakan yang akan membuatnya luntur. Sehingga secara normal, ia terpapar merata ke seluruh bagian. Adapun bercelak dengan itsmid memiliki kekhususan tersendiri.
Rasulullah menganjurkan bercelak dengan jumlah ganjil. “Jika salah seorang di antara kalian bercelak, hendaknya ia bercelak dengan jumlah yang ganjil.” (HR Ahmad)
Ulama menjelaskan dua cara bercelak dengan hitungan ganjil:
Pertama, mengoleskan celak di mata kanan sebanyak tiga kali. Kemudian mata kiri tiga kali sehingga dengan ini hitungan ganjil dilakukan pada setiap mata.
Kedua, mengoleskan celak di mata kanan sekali, kemudian dilanjutkan ke mata kiri kali kedua. Lalu kembali ke mata kanan untuk kali ketiga. Selanjutnya mata kiri lagi untuk kali keempat dan diakhiri dengan kembali ke mata kanan pada kali kelima. Dengan cara ini, mata bagian kanan mendapat keutamaan dalam hitungan ganjil: pada awal, tengah dan akhir.*