Kedua: Agar orang yang diuji beristighfar
SUNGGUH ia merupakan manfaat yang sangat urgen. Sebab, tatkala salah seorang di antara kita tertimpa musibah, Anda lihat ia akan berlindung meminta ampunan. Maka, akuilah dosa Anda sebelum meminta ampunan kepada Rabb Anda. Maka, betapa banyak dosa kita! Namun, betapa lebih agung ampunan Rabb kita bagi kita!
Istighfar adalah ibadah yang mudah. Ia tidak membebani Anda dengan harta ataupun kerja keras. Namun, ia hanya membebani Anda dengan hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berzikir, serta jiwa yang selalu bertaubat dan meminta ampunan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Inilah dia sang pembawa berita gembira Shalallaahu ‘Alahi Wasallam, memberikan kabar gembira kepada kita semua dengan sabdanya:
“Tidaklah seorang hamba melakukan suatu dosa, lalu ia memperbaiki wudhunya, kemudian berdiri lalu shalat dua rakaat, kemudian meminta ampunan Allah, melainkan Allah akan mengampuninya.” (Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).
Kemudian beliau membaca ayat berikut:
“Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.” (Ali-Imran: 135).
Karena itu, lazimilah jalan istighfar dan inabah (kembali kepada Allah), hingga Rabb Anda merahmati Anda. Inilah dua nabi mulia dari nabi-nabi Allah, yakni Musa dan Harun. Nabi Musa a.s merupakan salah satu dari nabi-nabi Allah yang paling agung penyebutannya dalam Al-Qur`an. Sebab, tidaklah antara satu surat dengan surat yang lainnya, melainkan akan memperlihatkan kepada Anda penyebutan Nabi Al-Kalim (yang diajak berbicara langsung oleh Allah).
Nabi Musa dan saudaranya, Harun, mendoakan kebinasaan Fir`aun dan kaumnya dengan ucapan:
“Rabb kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Rabb kami, akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Rabb kami, binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih.” (Yunus: 88).
Lalu, Allah pun mengabulkan doa keduanya setelah 40 tahun sejak mereka berdua berdoa, sebagaimana perkataan para mufasir.
Maka, janganlah tergesa-gesa untuk dikabulkan doa Anda. Sebab, bisa jadi dalam penundaan jawaban terdapat kebaikan bagi Anda, sedang Anda tidak mengetahuinya. Atau, bisa jadi dalam terjadinya musibah ini dan itu terdapat kebaikan yang banyak bagi orang yang mengalaminya, namun pandangan pendek orang itu tidak mampu mengetahui hal tersebut. */Hani Saad Ghunaim, dari bukunya Seni Menikmati Ujian. [Tulisan selanjutnya]