Hidayatullah.com-Harga minyak melonjak lebih dari 2 persen pada hari Jumat setelah sebuah kapal tanker minyak Iran di Laut Merah dihantam oleh dua benda yang diduga roket di lepas pantai Arab Saudi, meningkatkan kemungkinan gangguan pasokan dari daerah produksi minyak itu.
Press TV melaporkan bahwa kapal tanker minyak Sinopa, yang milik National Iranian Oil Co, tertembak di lepas pantai kota Jeddah, Arab Saudi. Kapal itu mengalami kerusakan parah dan menumpahkan minyak ke dalam air, sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Kantor ISNA Iran.
Semua anggota awak kapal tanker minyak Iran aman dan situasi tanker stabil, kata kantor berita Iran, Nour.
Perusahaan Tanker Nasional Iran (NITC) mengatakan dalam sebuah pernyataan lambung kapal mengalami dua ledakan berbeda di sekitar 100 km (60 mil) dari kota pelabuhan Jeddah Saudi.
Dikatakan ledakan itu “mungkin disebabkan oleh serangan rudal”.
Patokan internasional berjangka minyak mentah Brent naik sebanyak 2,3 persen menjadi $ 60,46 per barel dan berada di $ 60,13 per barel, naik $ 1,02, pada 06:48 GMT.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik sebanyak 2,1 persen menjadi $ 54,69 per barel dan berada di $ 54,47 per barel, naik 92 sen.
“Kapasitas cadangan masih rapuh dan dengan kerentanan rantai pasokan yang mengkhawatirkan di hampir setiap ladang minyak Timur Tengah, pedagang terus melakukan lindung nilai premium akibat risiko pasokan tersebut,” kata Stephen Innes, ahli strategi pasar Asia Pasifik di AxiTrader.
Laporan insiden kapal tanker minyak Iran menyusul serangan 14 September terhadap dua fasilitas pemrosesan minyak Arab Saudi yang merobohkan lebih dari setengah produksi minyak mentah kerajaan yang menyebabkan lonjakan harga minyak.
Ketegangan di Timur Tengah meningkat setelah serangan terhadap tanker dan pesawat tak berawak AS di Selat Hormuz, jalur pengiriman utama perdagangan minyak global.*/Nashirul Haq AR