Hidayatullah.com– Permasalahan kesehatan menjadi faktor utama di masa pandemi seperti saat ini. Namun di kepulauan terpencil, persoalan kesehatan masih belum bisa dijangkau dengan maksimal. Atas hal itu, Program Klinik Apung diluncurkan di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Klinik Apung ini menggunakan Kapal Motor (KM) Jelajah Pulau Terpencil Nusantara (JPTN) Fatahillah yang merupakan wakaf dari para wakif dan dermawan Badan Wakaf Al Qur’an. Kapal ini telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga di dalam kapal terdapat ruang klinik yang dilengkapi dengan sarana alat kesehatan.
Klinik Apung ini akan menjangkau 8 pulau di wilayah Kepulauan Seribu dengan metode Road Trip terhitung dari awal Desember 2020 sampai dengan Juli 2021.
“Pulau-pulau tersebut adalah Pulau Lancang, Pulau Untung Jawa, Pulau Tidung, Pulau Pari, Pulau Harapan (Kelapa), Pulau Pelangi, Pulau Panggang, dan Pulau Pramuka,” dikutip dari siaran langsung virtual acara peluncuran Klinik Apung di Jakarta, Senin (30/11/2020).
Sementara itu, Dirut dan Human Capital Kimia Farma, Dharma Syahputra menyampaikan bahwa Klinik Apung dirancang sebagai salah satu misi kemanusiaan mereka dalam menyehatkan masyarakat Indonesia, khususnya di masa pandemi Covid-19.
“Sebagai perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang kesehatan, kami memiliki tekad untuk turut andil menyehatkan masyarakat, khususnya di masa pandemi Covid-19. Di mana, kesehatan menjadi isu utama saat ini. Melalui Program Klinik Apung kami berharap, pelayanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih baik,” ujar Dharma.
Sebagai info, klinik Apung Kimia Farma merupakan kapal kedua yang berlayar atas nama Program Klinik Apung. Sebelumnya, kapal pertama telah berlayar di daerah Lombok Barat, NTB.
Tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan, Road Trip Klinik Apung juga dilakukan sebagai bentuk assessment atau survei awal guna merancang program terbaik dengan menyesuaikan kondisi lingkungan dan masyarakat di kawasan pulau terpencil Kepulauan Seribu.
Selain itu, program Klinik Apung dibuat untuk mengedukasi masyarakat terkait Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), sehingga ke depannya tercipta kawasan sehat yang masyarakatnya lebih mandiri dalam meningkatkan pengetahuan PHBS di lingkungannya.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Dengan itu diharapkan dapat menjadi sarana bagi masyarakat di daerah terpencil agar bisa merasakan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan spesialis secara berkala, pelayanan kesehatan ibu dan anak, juga pelayanan gawat darurat secara gratis.
Program BUMN itu melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dilakukan bersinergi dengan BWA, dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan di pulau terpencil Indonesia. “Untuk mendukung SDGs pemerintah dalam meningkatkan kesehatan,” demikian disebutkan.* (Niesky)