Hidayatullah.com — Uni Eropa pada hari Ahad (18/07/2021) menyerukan ketenangan di Yerusalem Timur yang diduduki di tengah ketegangan atas ulah kelompok pemukim ilegal “Israel”. Para pemukim Yahudi yang dilindungi pasukan “Israel” menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha, lansir Anadolu Agency.
“Otoritas ‘Israel’, pemimpin agama dan masyarakat dari semua pihak harus bertindak segera untuk menenangkan situasi yang meledak-ledak ini,” kata Kantor Perwakilan Uni Eropa dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menyerukan untuk menghindari tindakan hasutan dan menghormati status quo di Yerusalem.
Lebih dari 1.201 pemukim ilegal “Israel” menyerbu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsha pada hari Ahad melalui Gerbang Al-Mughrabi yang dikuasai “Israel”, di barat daya masjid, menurut Departemen Wakaf Islam di Yerusalem.
Ini terjadi ketika kelompok pemukim Yahudi “Israel” telah meminta para pendukung untuk memaksa masuk ke situs titik nyala dalam jumlah besar pada hari Ahad untuk menandai apa yang mereka sebut :penghancuran kuil: di zaman kuno.
Apa yang disebut Gerakan Kedaulatan di “Israel” juga bersiap untuk mengorganisir pawai untuk pemukim ilegal di sekitar tembok Kota Tua Yerusalem pada hari yang sama.
Masjid Al-Aqsha adalah situs tersuci ketiga di dunia bagi umat Islam. Orang-orang Yahudi menyebut daerah tersebut sebagai Temple Mount, mengklaim bahwa itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Zionis “Israel” menduduki Yerusalem Timur, tempat al-Aqsha berada, selama perang Arab-“Israel” 1967. Ini mencaplok seluruh kota pada tahun 1980, dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.*