Hidayatullah.com–Bulan Ramadhan segera tiba. Umat Islam diperintahkan menyambut bulan mulia tersebut dengan sungguh-sungguh. Karenanya perlu persiapan yang matang, baik jasmani maupun rohani. Ada beberapa etika yang perlu kita persiapakan dalam rangka menyambut bulan suci tersebut.
Pertama, berdo’a agar Allah mempertemukan dengan bulan Ramadhan.
Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa,
اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan.” (Riwayat Ahmad dan Ath-Thabrani)
Tentunya dengan do’a ini kita berharap menemui bulan suci tersebut dalam keadaan sehat dan kuat, serta bersemangat beribadah.
Kedua, mengawali puasa di bulan Sya’ban.
Sebelum melaksanakan puasa Ramadhan, Rasulullah biasanya melakukan puasa Sunnah di bulan Sya’ban. Aisyah menginformasikan bahwa beliau tidak pernah melihat Rasulullah berpuasa Sunnah sebanyak di bulan Sya’ban.
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
“Dari Aisyah isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa ia berkata; Rasulullah berpuasa hingga kami mengatakan; beliau tidak berbuka, dan beliau berbuka hingga kami mengatakan; beliau tidak berpuasa. Dan tidaklah aku melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan sama sekali kecuali pada Bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihat beliau dalam satu bulan lebih banyak melakukan puasa daripada berpuasa pada Bulan Sya’ban”. (Riwayat Abu Dawud)
Ketiga, berbekal ilmu dan pemahaman terhadap hukum-hukum Ramadhan.
Setiap Muslim diwajibkan membekali diri dengan ilmu ketika hendak beribadah kepada Allah. Demikian halnya ketika hendak melaksanakan ibadah Ramadhan. Ini dimaksudkan agar agar puasanya sah dan diterima Allah Ta’ala. Allah berfirman:
فَاسْأَلوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ
“Maka bertanyalah pada orang-orang yang berilmu jika kalian tak mengetahui.” (Al-Anbiya’[21]:7)
Keempat, bergembira dan berbahagia dengan datangnya bulan Ramadhan.
Telah ada contoh dari Rasulullah bahwa beliau dahulu memberi berita gembira pada para sahabatnya dengan kedatangan Ramadhan. Beliau bersabda,
أَتَاكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ
“Telah datang pada kalian bulan Ramadhan, bulan Ramadhan bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan atas kalian utk berpuasa didalamnya. Pada bulan itu dibukakan pintu-pintu langit serta ditutup pintu-pintu neraka….” (Riwayat Ahmad)
Demikian pula kalangan as-salaf ash-shalih dari kalangan sahabat dan tabi’in, selalu bergembira dengan kedatangannya.
Kelima, membuat program untuk memperoleh kebaikan di bulan Ramadhan.
Kaum Muslimin hendaknya menyibukkan diri di bulan suci ini dengan ketaatan dan ibadah. Tentunya hal ini bisa dilakukan jika sudah memiliki rencana-rencana amal yang akan dikerjakan pada siang da malam Ramadhan.
Keenam, tidak berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan.
Hal ini didasarkan pada Hadits Rasulullah yang melarang umat Islam berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan dalam rangka berjaga, kecuali yang biasa puasa sunnah.
لاَ تَقَدَمُّوْا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ أَوْ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُوْمُ صَوْمًا فَلْيَصُمْه
“Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali seorang yang biasa berpuasa dengan suatu puasa sunnat maka hendaknyalah ia berpuasa”. (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Demikianlah beberapa hal yang perlu dipersiapkan dalam menyambut bulan yang penuh barakah ini. Semoga bermanfaat.
Tonton video Begini Cara Menyambut Ramadhan klik di sini