Hidayatullah.com–Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al Hakim (STAIL) mempunyai program unik di bulan suci Ramadhan. Perguruan Tinggi Islam yang beralamat di Kejawan Putih Tambak, Surabaya, Jawa Timur ini menyebarkan mahasiswanya berdakwah di masyarakat selama 20 hari.
Mahasiswa yang ditugaskan ada sekitar 120 orang dari berbagai semester. Mereka ditempatkan di beberapa cabang Hidayatullah, di masjid-masjid, dan ada juga di Kapal. Untuk DPD Hidayatullah biasanya, mahasiswa akan mendapat tugas sesuai kebutuhan pengurus setempat. Ada yang bagian dakwah, sosial dan pendidikan. Sedangkan untuk di masjid, mahasiswa harus bisa memakmurkan masjid setempat.
“Program ini kita namakan ‘Tugas Dakwah Ramadhan’. Program seperti ini telah jalan sejak hari pertama puasa,” kata Ketua STAIL, Ustadz Abdul Kholiq. Lc, MHI kepada hidayatullah.com Senin (8/8/2011).
Selain itu, mahasiswa juga bertugas memakmurkan masjid-masjid selama Ramadhan.
“Setidaknya mahasiswa menjadikan masjid ramai dengan suasana ibadah. Bisa mengadakan tausiyah, tadarus, dan acara spiritual lainnya,” tutur alumnus pascasarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Sementara untuk mahasiswa yang bertugas di kapal mendapat tugas cukup berat. Pasalnya, medan yang harus ditempuh beda dengan yang lain. Tidak hanya itu, karena berada di kapal dan biasanya minim tenaga da’i, maka mereka harus benar-benar bertanggungjawab proses ibadah. Seperti adzan, imam shalat dan ceramah.
“Khusus untuk yang bertugas dakwah di Kapal mereka setidaknya dapat tugas medan yang berbeda,” terangnya.
Sedang kapal yang menjadi sasaran dakwah para mahasiswa ini adalah kapal untuk rute Surabaya-Ambon.
Program ini diformat seperti mata kuliah. Jadi, mahasiswa harus membuat laporan kegiatan selama bertugas. Laporan itu juga nantinya akan dinilai dan dijadikan sebagai bahan peniliain kekaderan mahasiswa oleh pihak kampus.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Nanti ini akan jadi penilaian kami,” ujarnya.
Karena itu, ia mengatakan, selama masa tugas tersebut, mahasiswa akan dikontrol oleh dosen pembimbing. Baik secara langsung ke lapangan atau via telpon. Meski program ini baru berjalan tiga tahun terakhir, tapi sambutan masyarakat cukup besar.
Permintaan dari daerah cukup banyak, Sayangnya, kata Kholiq, stok sumber daya orang yang tersedia tidak cukup memenuhi semua permintaan.*