Taliban diduga mendapatkan senjata meliputi lebih dari 2.000 pengangkut personel lapis baja, memiliki 40 pesawat, serta Black Hawk UH-60, helikopter pengintai dan drone angkatan laut ScanEagle, milik pasukan AS yang ditinggal lari
Hidayatullah.com — Sejak 15 Agustus video-video gerilyawan Taliban bersama senjata seperti helikopter dan Hummers Amerika telah bermunculan di media sosial. Senjata-senjata itu direbut setelah Pasukan Perlindungan dan Keamanan Nasional Afghanistan menyerahkan diri kepada gerilyawan.
Hal ini terjadi pasca jatuhnya Kabul dan berbagai ibu kota provinsi lainnya. Sebelum Taliban menguasai Afghanistan, pada Juni lalu, Angkatan Udara Afghanistan telah mengoperasikan 167 pesawat, termasuk helikopter dan pesawat tempur, sekarang senjata-senjata itu menjadi persenjataan baru Taliban.
Di bawah ini senjata pasukan pendudukan yang dikuasai Taliban;
Pesawat Taliban
Meskipun AU Afghanistan tercatat memiliki 167 pesawat, belum diketahui jelas berapa jumlah yang benar-benar direbut oleh Taliban. Dalam foto satelit yang diambil oleh BBC enam hari setelah Taliban menguasai Kabul – nampak 5 pesawat, dua helikopter Mi-17, dua Black Hawk (UH-60) dan helikopter ketiga yang nampak seperti UH-60.

Selain itu, laporan BBC menambahkan bahwa 16 pesawat, termasuk 9 Black Hawk, dua helikopter Mi-17 dan 5 pesawat, sangat jelas terlihat di satu foto satelit yang diambil pada 16 Juli. Taliban memiliki 40 pesawat, serta Black Hawk UH-60, helikopter pengintai dan drone angkatan laut ScanEagle, kata Reuters.
Persenjataan ini direbut Taliban dari pangkalan udara Afghanistan di Herat, Khost, Kunduz, dan Mazar-i-Sharif. Namun, sesuai dengan foto satelit yang diambil, jumlah pesawat yang direbut tidak terbayangkan.
Perangkat Biometrik Militer AS
Persenjataan lain yang didapatkan Taliban adalah perangkat biometrik angkatan laut AS. Intercept melaporkan bahwa gadget ini, umumnya dikenal sebagai HIIDE, yang digunakan untuk mendeteksi identifikasi antar-lembaga direbut selama serangan Taliban pada minggu lalu.
Laporan menyatakan bahwa gadget yang direbut mencakup informasi biometrik iris mata dan sidik jari, serta info biografi.
Penyimpanan Senjata Besar
Amerika telah berinvestasi sangat besar untuk persenjataan angkatan laut untuk pasukan Afghanistan. BBC mengutip studi bahwa pada 2017 saja, Amerika menyediakan sekitar 20.000 senapan M16 untuk pasukan Afghanistan.
Sementara pada 2017 dan 2021, Amerika menyuplai pasukan keamanan Afghanistan dengan 3.598 senapan M4 dan 3.012 Humvee.
Studi tersebut menambahkan meskipun Taliban mungkin tidak terlalu mengenal pesawat angkatan laut, penggunaan senjata darat bukanlah masalah bagi mereka. Ini mengingat keahlian Taliban dalam menggunakan MI-17 buatan Rusia.

Banyaknya persenjataan yang didapat Taliban nampak dalam berbagai video gerilyawan Taliban yang membanjiri media sosial.
Salah satunya dalam video tentara Afghanistan di Kunduz yang menyerah. Nampak dalam penyerahan mereka, kendaraan militer bersenjata berat dan artileri.
Mobil Lapis Baja
Senjata baru Taliban mungkin tidak akan terbatas pada senjata ringan, karena kelompok itu menyita persediaan penting senjata dan kendaraan AS. Direbut di benteng darurat pasukan AS, termasuk pula mobil pelindung ranjau (MRAP) dan Humvee.
Taliban diyakini mengatur lebih dari 2.000 pengangkut personel lapis baja, bersama dengan American Hummers, kata Reuters.
Peralatan Night Vision
Sejak 2003, Amerika telah memasok pasukan Afghanistan dengan 600.000 senjata infanteri, termasuk senapan serbu M16, 162.000 peralatan komunikasi, dan 16.000 alat imajinatif dan canggih malam. “Kekuatan untuk beroperasi di malam hari sebenarnya adalah pengubah keadaan,” kata seorang perwakilan kongres kepada Reuters. Senjata kecil yang berbeda direbut oleh Taliban adalah senjata mesin, mortir, dan item artileri, bersama dengan howitzer.*