Hidayatullah.com—Hassan Rouhani dilantik menjadi presiden ketujuh Iran, dia menjanjikan hubungan yang tetap erat dengan rezim Bashar al-Assad di Suriah.
Setelah mendapatkan restu dari pemimpin spiritual tertinggi Syiah Iran Ayatullah Ali Khamenei pada hari Sabtu, Rouhani mengucapkan sumpah jabatannya di depan parlemen di Teheran hari Ahad (4/8/2013).
Terpilihnya Rouhani dalam pemilu bulan Juni lalu cukup mengejutkan banyak pihak. Pasalnya, politisi senior berusia 64 tahun itu dikenal berpandangan lebih moderat dibanding rekan-rekannya yang lain terutama dijajaran para pemimpin spiritual Syiah yang menjadi penguasa Iran sebenarnya.
Merombak tradisi Iran, Rouhani mengundang para pejabat negara asing untuk menghadiri pelantikannya. Dalam pidatonya dia juga meminta agar sanksi-sanksi yang ditimpakan kepada Iran diangkat dan meminta respek dari masyarakat internasional, lansir Euronews.
Dalam pidato pelantikannya, Rouhani menegaskan hubungan baik dengan rezim Syiah Alawi di Suriah.
Ditujukan kepada Perdana Menteri Suriah Wael al-Halqi yang hadir dalam pelantikannya, Rouhani mengatakan, “Tidak ada kekuatan di dunia ini yang dapat menggoyahkan hubungan yang solid, strategis dan historis, yang mengikat kedua negara dalam persahabatan.”
“Hubungan Suriah-Iran berdasarkan pada saling pengertian dan persamaan nasib,” imbuh Rouhani dikutip kantor berita pemerintah Suriah.
Presiden baru Iran pengganti Mahmud Ahmadinejad itu berjanji akan memberikan dukungan sepenuhnya kepada pemerintah dan rakyat Suriah guna mengembalikan stabilitas dan upaya reformasi negara itu dalam rangka mengakhiri krisis.
Menanggapi pernyataan Rouhani itu, Perdana Menteri Suriah Wael al-Halqi mengatakan, kedua negara “akan menghadapi konspirasi Barat, Amerika Serikat dan antek mereka di kawasan itu, yang berupaya memperlemah poros perlawanan.”
Suriah dan Iran menjadi sekutu dekat sejak invasi Presiden Iraq Saddam Hussein di tahun 1980. Pemerintah Syiah di Damaskus dengan terbuka menyatakan dukungannya untuk pemerintah Syiah di Teheran dalam perang melawan Iraq yang ketika itu dipimpin oleh Saadam Hussein yang merupakan seorang Muslim (Sunni).
Setelah Saddam Hussein tumbang oleh invasi Amerika Serikat tahun 2003, dan Washington menaikkan para politisi Syiah ke puncak kekuasaan di Iraq lewat rekayasa pemilihan umum, pemerintah Syiah Baghdad kini juga menjadi sekutu pemerintah Syiah Teheran.*