Hidayatullah.com–Hampir 100 orang dari 17 negara-negara Barat telah resmi masuk Islam di Masjid Al Aqsa di Al Quds selama dua tahun terakhir, demikian menurut imam masjid Al Aqsha Syeikh Ikrimah Shabri yang juga mantan mufti agung Al Quds.
“Sembilan puluh tujuh orang dari 17 negara barat telah mengumumkan masuk Islam secara sukarela dengan menngucapkan Syahadat [di Al-Aqsa],” kata Syeikh Ikrimah Shabri dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pekan ini, sebagaimana dilansir Anadolu (4/1/2017).
Menurut ajaran Islam, calon mualaf harus membaca Syahadat, atau “kesaksian”, mengulangi dalam bahasa Arab: ” Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah; Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah”.
Kesaksian Syeikh Ikrimah terkait 47 Tahun Pembakaran Masjid al Aqsha
Menurut mantan mufti agung, sebagian besar orang Barat baru-baru ini yang masuk Islam di Masjid Al Aqsha berasal dari Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Inggris dan Finlandia.
“Islam adalah agama keadilan dan toleransi,” Syeikh Sabri menyatakan. Dia melanjutkan untuk menekankan bahwa, menurut Al Quran, masuk Islam harus dilakukan secara sukarela.
“Sebagaimana Allah SWT berfirman:” Tidak akan ada paksaan dalam [penerimaan] iman, “Syeikh Sabri, yang juga ketua Dewan Tertinggi Islam Al Quds, menegaskan, mengutip kitab suci.
Setiap tahun, ratusan ribu orang dari seluruh dunia mengunjungi Masjid Al Aqsa yang ikonik, yang terletak di Al Quds Timur yang diduduki Israel.*