Hidayatullah.com—Para wanita menggelar unjuk rasa di ratusan kota di Amerika Serikat dan di luar negeri, hari Sabtu (19/1/2019), untuk memperingati tahun kedua demonstrasi yang menyedot jutaan orang turun ke jalan sehari setelah pelantikan Presiden Donald Trump Januari 2017.
Women’s March, organisasi nirlaba yang berevolusi dari unjuk rasa di Washington menetang pemilihan Donald Trump sebagai presiden AS, kembali menggelar unjuk rasa serupa di ibukota Amerika Serikat dan ditiru di ratusan kota lainnya.
March On, koalisi akar rumput terpisah yang juga berkembang dari unjuk rasa yang sama, mengkoordinasikan ratusan aksi turun ke jalan di berbagai kota di Amerika Serikat seperti Boston, Houston, Baltimore dan Denver, lapor Reuters.
Para pemimpin kelompok-kelompok itu mengatakan bahwa mereka menggunakan momen tahun ini untuk mendesak pemerintah membuat kebijakan kenaikan gaji minimum, akses terhadap perawatan kesehatan reproduksi, hak memilih (menggunakan hak suara), serta isu-isu lainnya.
Mereka juga memiliki tujuan memobilisasi wanita untuk aktif menggunakan hak suaranya dalam pemilu 2020, ketika Trump diperkirakan akan mencalonkan diri lagi sebagai capres dari Partai Republik.*