Hidayatullah.com—Sebanuyak enam warga Palestina gugur dalam serangan teroris di dua masjid – Masjid an Noor dan Masjid Linwood– di Christchurch, Selandia Baru pada Jum’at lalu, ungkap Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina dan ekspatriat.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian mengungkapkan mereka dapat memverifikasi jumlah tersebut berdasarkan informasi yang dikumpulkan dari Kementerian Luar Negeri Selandia Baru dan Palang Merah.
Kemenlu Otoritas Palestina menyatakan, enam warga Palestina lainnya terluka dalam serangan itu, dan menginstruksikan Duta Besar Palestina untuk Selandia Baru dan Australia Izzat Abdulhadi mengunjungi mereka yang terluka dan memberi bantuan yang diperlukan.
“Penting untuk dicatat bahwa beberapa nama ini mungkin tumpang tindih dengan daftar milik Kerajaan Hasyimiyah Yordania atau daftar negara lain karena beberapa dari mereka terdaftar di Selandia Baru dengan kewarganegaraan ini atau itu meskipun mereka berasal dari Palestina,” kata kementerian dalam pernyataannya.
Duta Besar Abdulhadi menyatakan, ada komunitas kecil warga Palestina di Christchurch, tapi tidak memberikan jumlah pastinya.
Baca: ‘Khilafah Utsmani dan Perang Salib’, Pesan Teror Brenton Tarrant
Berikut ini nama mereka yang gugur:
- Abdul Fattah Qassim al-Daqqah, 57
Al-Daqqah adalah mantan sekretaris Asosiasi Muslim. Ia lahir di Palestina, dan tidak terlihat sejak teroris memasuki Masjid Al Noor.
- Ali al-Madani, 66
Al-Madani lahir di Palestina. Istrinya, Nuha Assad, mengatakan ia tidak mendengar kabar darinya sejak ia pergi untuk shalat Jumat di Masjid Al Noor.
- Atta Mohammad Elayyan, 33
Elayyan adalah penjaga gawang di tim futsal nasional pria Selandia Baru. Ia baru-baru ini menjadi seorang ayah dan merupakan anggota industri teknologi Christchurch. Ia adalah direktur dan pemegang saham sebuah perusahaan yang disebut LWA Solutions. Elayyan ditembak teroris saat sedang shalat. Ia meninggalkan istri, Farah, dan putri kecilnya, Aya.
- Amjad Hamid, 57
Hamid merupakan pengungsi Palestina di Suriah yang berimigrasi ke Selandia Baru 23 tahun lalu untuk meraih masa depan yang lebih baik, kata istrinya, Hanan. “Mengerikan … kami berharap mendapatkan masa depan yang lebih baik bagi kami dan untuk anak-anak yang kami berencana miliki,” kata Hanan, sebagaimana diberitakan New Zealand Herald.
Dia menggambarkan suaminya yang berusia 57 tahun itu “pria yang sangat baik”.
- Osama Adnan Abu Kweik, 37
Abu Kweik berasal dari Palestina dan sedang dalam proses mengajukan permohonan kewarganegaraan Selandia Baru. Ia sebelumnya tinggal di Mesir.
- Kamel Darwish, 39
Ayah dari tiga anak, Darwish telah hilang, menurut saudara lelakinya Zuhair. “Kami telah menunggu di rumah sakit sejak hari itu, tidak ada seorang pun di rumah sakit mau memberi kami nama, kami tidak memiliki informasi, tidak ada yang memberi tahu kami apa pun,” kata Zuhair.
‘Doakan saya’
Mereka yang terluka, antara lain Wassim Daraghmeh dan putrinya Eileen Daraghmeh, Basil As’ad, Shehadeh Al-Sinawi, Mohammad Elayyan (ayahanda Atta) dan Khalid Hijjawi.
Sumber-sumber lokal Palestina menyatakan bahwa al-Sinawi berasal dari desa Beit Fourik, sebelah timur Nablus, dan Mohammad Elayyan berasal dari kota Abu Dis di Baitul Maqdis Timur terjajah.
Daraghmeh, yang dirawat di rumah sakit dengan putrinya Eileen, menyampaikan pesan dari ranjang rumah sakit, ia berterima kasih kepada orang-orang atas dukungan mereka. “Saya benar-benar lelah,” katanya. “Tolong doakan saya dan putri saya. Semoga dia akan jauh lebih baik. Semoga Tuhan memberkahi kalian semua.”
Kedutaan besar Palestina mengumumkan bahwa mereka terus melakukan kontak dengan otoritas terkait di Selandia Baru untuk mendapatkan informasi dan data resmi.
‘Hari tergelap’ di Selandia Baru
Baca: Teror Masjid Selandia Baru Akibat Usaha Adu Domba Antar Agama
Sekitar 50 Muslim gugur oleh teroris kafir saat shalat Jum’at di kota Christchurch. Sebagian besar korban gugur di Masjid Al Noor setelah teroris masuk dan menembak jamaah dengan membabi buta dengan senapan semi-otomatis.
Teroris kemudian meluncur ke masjid lainnya di Linwood dan membunuh sekitar sembilan jamaah lainnya.
Tiga puluh empat orang masih berada di RS Christchurch, sekitar 12 orang dalam kondisi kritis dan seorang anak dipindahkan ke rumah sakit khusus anak di Auckland.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menyebut serangan itu sebagai salah satu “hari tergelap” di negara itu.
Sang teroris, warga negara Australia, ditangkap di hari yang sama oleh polisi dan didakwa melakukan pembunuhan, kutip Sahabat al Aqsha dari Aljazeera.*