Hidayatullah.com—Sepertiga dari rakyat Prancis tidak percaya bahwa vaksin aman bagi mereka, menurut survei terbaru, yang juga mendapati bahwa Prancis merupakan negara paling skeptis terhadap vaksin di dunia
Sebanyak 140.000 orang berusia di atas 15 tahun di 144 negara ditanyai tahun lalu, dalam sebuah survey yang dilakukan oleh Gallup untuk organisasi riset non-pemerintah Inggris Wellcome Trust.
Sepuluh persen orang Prancis menjawab bahwa mereka merasa tidak perlu untuk memvaksinasi anak-anaknya dan hanya 19 persen yang menilai vaksinasi efektif untuk mencegah penyakit, lansir RFI Kamis (20/6/2019).
Profesor Heidi Larson dari London School of Hygiene and Tropical Medicine, yang memimpin proyek tersebut, menilai ketidakpercayaan yang tinggi orang Prancis terhadap vaksin disebabkan oleh rentetan kejadian yang terjadi di masa lalu. Dia mencontohkan kasus skandal darah yang tercemar HIV pada tahun 1980-an dan tahun 2009 ketika pemerintah membeli terlalu banyak persediaan vaksin flu H1N1.
Sementara itu menurut Profesor Odile Launay dari Cochin Pasteur Centre of Clinical Investigation di Paris, orang Prancis kemungkinan merasa vaksin tidak lagi diperlukan disebabkan sejumlah penyakit dianggap tidak lagi banyak ditemukan, seperti cacar yang sekarang jarang ditemui dan polio yang hampir musnah.
Profesor Launay mengatakan mereka yang menentang vaksin di Prancis kebanyakan adalah orangtua muda, yang cenderung menjadikan internet sebagai sumber informasi mereka.
Meskipun skeptisisme di Prancis terhadap vaksin tinggi, tetapi jumlah orang yang divaksinasi meningkat. Hal ini dikarenakan pemerintah menambah jumlah vaksinasi wajib bagi anak-anak, yang mana setiap anak diharuskan mendapat 11 vaksinasi wajib dan bukan 3 seperti peraturan sebelumnya.
Statistik terbaru menunjukkan bahwa 87 persen anak yang berusia sampai 1 tahun pada 2018 telah mendapatkan vaksinasi campak.*