Hidayatullah.com—Sebuah kelompok yang menamakan dirinya Ajnad Misr mengaku sebagai pelaku peledakan bom yang menewaskan seorang anggota polisi senior di Universitas Kairo Rabu (2/4/2014), lansir Ahram Online.
Dalam sebuah pernyataannya yang dirilis kemarin, kelompok itu mengatakan bahwa mereka menarget polisi “kriminal” yang bersalah atas “pembantaian” –merujuk pada pembubaran kamp demonstran pro-Mursy dan Al-Ikhwan Al-Muslimun oleh aparat keamanan Agustus 2013 yang menewaskan banyak orang.
Seorang anggota polisi senior tewas dan lima orang polisi lainnya terluka akibat dua ledakan bom di dekat perguruan tinggi yang berada di pusat ibukota Kairo itu kemarin pagi.
Bom ketiga meledak di dekat pintu gerbang utama Universitas Kairo hampir dua jam kemudian. Namun, tidak ada laporan korban akibat ledakan ketiga itu.
Ajnad Misr, yang menyebut dirinya sendiri sebagai kelompok jihad, mengatakan bahwa ledakan ketiga sengaja ditunda agar tidak menelan korban warga sipil yang berkumpul di lokasi tersebut.
Ajnad Misr mengatakan, bom hari Rabu itu merupakan aksi balasan atas penahanan sejumlah wanita Muslim dan mereka bersumpah akan melanjutkan aksinya sampai para wanita itu dibebaskan.
Kelompok itu juga mengaku sebagai pelaku serangan serupa di Giza dan Kairo bulan lalu.
Menurut perhitungan pemerintah, hampir 500 orang, kebanyakan polisi dan tentara, telah terbunuh akibat serangam bom bunuh diri, pemboman dan penembakan sejak Muhammad Mursy dilengserkan dari jabatan presiden pada 3 Juli 2013.*