Hidayatullah.com—Sebuah Masjid di Chateaudun Prancis utara menjadi sasaran dalam upaya pembakaran. Pihak berwenang sedang menyelidiki kasus tersebut di tengah ketegangan antara sekuler radikal dan minoritas Muslim di negara itu, dilansir oleh The New Arab.
Menurut laporan media Turki, tersangka percobaan pembakaran menuangkan sekaleng bensin ke masjid dan menyalakan api, yang segera padam.
Perwakilan masjid, yang merupakan bagian dari Komunitas Islam Millî Görüş (CIMG), mengajukan pengaduan yang mendorong penyelidikan polisi.
Polisi Prancis mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa insiden itu sedang diselidiki sebagai upaya pembakaran.
Fateh Sarri Kiir, Sekretaris Jenderal CIMG, mengatakan dalam pernyataannya bahwa serangan itu terjadi pada Kamis, setelah Masjid ditutup sebagai bagian dari upaya untuk mengekang penyebaran virus corona. Kebakaran tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada dinding Masjid, tetapi kerusakannya kecil, katanya.
“Kami berharap individu tersebut akan ditangkap dan dibawa ke pengadilan secepat mungkin,” kata Kiir.
Serangkaian serangan Islamofobia telah menargetkan komunitas Muslim Prancis setelah pemenggalan kepala guru sekolah Samuel Paty
Pembunuhnya, seorang pemuda Chechnya kelahiran Moskow Aboulakh Anzoro, dilaporkan melakukan pembunuhan sebagai tanggapan atas Paty yang menunjukkan beberapa kartun kontroversial Nabi Muhammad kepada beberapa muridnya.
Pekan lalu, dua saudara kandung Yordania diserang di France’s Angers dalam sebuah insiden yang mereka klaim dipicu oleh ujaran kebencian terhadap Muslim sehubungan dengan kejadian baru-baru ini. Awal bulan ini, dua wanita berkerudung Prancis-Aljazair ditikam di Paris setelah dihina karena hijab mereka.
Ketegangan meningkat bahkan sebelum pemenggalan yang mengerikan itu, setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan kampanye baru melawan radikalisme Islam. Akibatnya, Prancis menutup lebih dari 70 masjid dan sekolah Islam swasta sejak awal tahun.*