Hidayatullah.com—Perusahaan asal Jerman BASF meraup keberuntungan semasa lockdown Covid-19 karena banyak orang memperbaiki hunian mereka. Namun, CEO perusahaan raksasa itu khawatir pascapandemi keuntungan bisnisnya akan menurun karena orang justru menghabiskan uangnya untuk kebutuhan hiburan.
CEO Martin Brudermueller mengatakan kepada Reuters bahwa BASF, yang produk kimia dan plastiknya dipakai dalam produksi mobil, furnitur dan material bangunan, memperoleh keuntungan dari aktivitas belanja yang dilakukan masyarakat selama lockdown.
“Apa yang terjadi saat ini adalah konsumen membeli cukup banyak barang. Mereka memperbaiki dan mempercantik rumah, membeli furnitur, dapur baru, mengecat rumahnya, dan membeli peralatan olahraga di rumah. Itu semua menciptakan banyak permintaan produk kimia,” kata Brudermueller kepada Reuters Jumat (26/3/2021).
Namun, dia menyakini bahwa ketika lockdown berakhir, orang akan mengubah peruntukan uang mereka untuk hiburan seperti pergi jalan-jalan, makan di restoran dan menonton berbagai acara dan pertunjukan.
“Kami harus mengantisipasi bahwa sebagian permintaan sekarang datang lebih dini dan nantinya akan sedikit melemah di paruh kedua tahun ini. Itu mengapa kami meletakkan tanda tanya di belakang perkiraan bisnis kami,” kata Brudermueller.
Pada bulan Januari 2021 BASF, perusahaan kimia terbesar dunia dilihat dari penjualannya, melampaui perkiraan pendapatan kuartal keempat 2020. Namun, ketika membuat perkiraan pertumbuhan penjualan pada bulan Februari mereka lebih berhati-hati, dengan menetapkan pendapatan utamanya 4,1-5,0 miliar euro, naik dari 3,6 miliar.*