Hidayatullah.com—Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raajiun, umat Islam Indonesia kehilangan tokoh terbaik Al-Irsyad Al-Islamiyyah Al-Ustad Geys Mahfudz Amar (78), meninggal dunia hari ini, Senin (26/4), pukul 15.00 WIB di Jember, Jawa Timur.
Almarhum adalah tokoh senior di lembaga yang didirikan Syekh Ahmad Surkati ini. Menurut Mansyur Alkatiri, dari Pusat Dokumentasi dan Kajian (PUSDOK) Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bogor, mengatakan perjuangan Geys Mahfudz Amar dalam perjuangan dakwah tidak diragukan lagi.
“Kita menjuluki beliau sebagai penjaga Mabda’ (Mabadi Al-Irsyad),” katanya.
Mabadi Al-Irsyad adalah garis-garis perjuangan pemurnian Islam di Indonesia yang dirintis oleh Syekh Ahmad Surkati al-Anshari. Menurut Mansyur Alkatiri, almarhum adalah Ketua Umum Al-Irsyad Al-Islamiyyah terlama. “Beliau menjadi ketua umum selama 18 tahun (periode 1982-2000),” katanya.
Di bawah kepemimpinannya, Al-Irsyad berkembang pesat. Bahkan dinilai bisa berkembanng ke seluruh penjuru Indonesia.
“Beliau mengembangkan Al-Irsyad dari 13 cabang menjadi 100 cabang dalam waktu 5 tahun. Bahkan sampai berkembang ke Papua, Ternate, dan Tedore,” katanya. “Istilah kita, beliau orang kedua di Al-Irsyad, setelah Syekh Ahmad Surkati, “ tambahnya.
Bahkan di akhir hayatnya, masih semangat untuk mengembangkan dakwah dan kemajuan Al-Irsyad. “Seminggu yang lalu masih menelpon, semangat ingin terus mengembangkan dakwah, dan berencana menerbitkan Majalah Mabadi’,” kata Mansyur. “Jadi saya kaget mendengar kabar ini, “ tambahnya lagi.
Setelah pensiun dari pengacara dan tidak menjadi ketua Al-Irsyad, Geys Mahfudz Amar lebih memilih tinggal di Jember, Jawa Timur bersama istrinya Durroh Amar (76) hingga wafat.*