Hidayatullah.com — Sebuah organisasi yang menamakan dirinya DragonForce mengatakan hacker mereka berhasil meretas database perusahaan perekrutan Israel. Itu memberikan mereka akses ke rincian ratusan ribu mahasiswa, lansir Middle East Monitor (29/06/2021).
i24 mengutip sumber ‘Israel’ mengatakan bahwa para hacker mengumpulkan informasi tersebut dari situs AcadeMe. Situs itu bekerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi terkemuka ‘Israel’ seperti Universitas Ben Gurion, Universitas Tel Aviv, Universitas Terbuka, Universitas Bar-Ilan, Technion, dan Universitas Haifa, serta banyak perguruan tingg lain.
Menurut pakar keamanan siber May Brooks-Kempler di Times of Israel, para peretas sejauh ini telah membocorkan rincian sekitar 280.000 siswa dari 2014 hingga sekarang bersama dengan sekitar 100.000 alamat email.
“Ini adalah seruan mendesak bagi semua Hacker, Organisasi Hak Asasi Manusia, dan Aktivis di seluruh dunia untuk bersatu kembali. Untuk memulai kampanye melawan Israel, berbagi apa yang sebenarnya terjadi di sana, mengekspos aktivitas teroris mereka kepada dunia. Kami tidak akan pernah tinggal diam terhadap aktivitas perang Israel,” tulis para hacker di Telegram.
Bulan lalu, DragonForce Malaysia mengklaim telah meretas berbagai jaringan CCTV Israel, termasuk rumah dan lembaga pemerintah. Bisnis dan institusi Israel termasuk Israel Aerospace Industries dan perusahaan asuransi Shirbit menjadi target serangan. Selain itu perusahaan perangkat lunak Amital menjadi sasaran serangkaian serangan siber tahun lalu.