Hidayatullah.com–Ratusan warga Ethiopia tiba kembali di Addis Ababa hari Rabu (30/3/2022), kontingen pertama dari sekitar 100.000 orang yang akan direpatriasi dari Arab Saudi dalam beberapa bulan ke depan.
Sekitar 900 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, diturunkan di Addis Ababa International Airport sepanjang hari Rabu, kata International Organization for Migration (IOM).
“Diperkirakan sekitar 750.000 orang Etiopia saat ini tinggal di Kerajaan (Arab Saudi) dengan sekitar 450.000 kemungkinan telah melakukan perjalanan ke negara itu melalui cara irregular (tidak mengikuti aturan) dan akan membutuhkan bantuan untuk kembali ke rumah,” kata IOM dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP.
Organisasi-organisasi HAM sejak beberapa tahun lalu mengecam kondisi tempat detensi migran Ethiopia di Arab Saudi.
“Kami menangis setiap hari,” kata Jemila Shafi, 29, salah satu yang kembali dari Arab Saudi.
Dia mengatakan bahwa mereka diberi satu potong roti dan sepanci nasi untuk dibagikan kepada 300 orang.
“Bahkan 400 orang ditempatkan di satu ruangan dan kami tidak bisa melihat cahaya matahari,” imbuhnya.
Sebagian besar wanita yang dipulangkan itu mengenakan jubah abaya hitam, pakaian tradisional di Arab Saudi, beberapa orang menutup wajah mereka dengan niqab.
Banyak yang menggendong bayi di punggung mereka atau memegang tangan anak-anaknya, sambil membawa barang-barang yang jumlahnya tidak banyak yang dijejalkan ke dalam kantong plastik, saat mereka mengantre untuk didaftar setelah turun dari pesawat.
“Kami kembali ke negara kami yang diberkati setelah enam bulan dipenjara,” kenang Medina, seorang wanita berusia 28 tahun.
“Tetapi banyak saudara lelaki kami masih menderita terutama di penjara pria,” tambahnya.
Kementerian Luar Negeri Ethiopia mengatakan akan memulangkan sekitar 100.000 warganya dari Arab Saudi dalam waktu tujuh hingga 11 bulan ke depan, berdasarkan kesepakatan yang belum lama ini ditandatangani oleh kedua negara.
Orang-orang yang dipulangkan pada hari Rabu itu didata oleh staf IOM. Mereka diberi makanan, akomodasi sementara, bantuan medis dan layanan konseling, kata badan Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan migran itu dalam pernyataannya.
“Mereka ini adalah warga negara kami,” kata Hana Yeshingus, perwakilan dari Kementerian Perempuan dan Anak Ethiopia.
“Warga kami telah kembali ke rumah” setelah melalui masa yang sangat menyakitkan, tambahnya.
IOM menekankan bahwa memenuhi kebutuhan 100.000 orang yang kembali akan menjadi tantangan besar bagi pemerintah, IOM, dan mitra-mitranya.
Selama empat tahun terakhir Arab Saudi “telah merepatriasi hampir 352.000 orang Etiopia kembali ke kampung halamannya,” tambahnya.*