Hidayatullah.com—Jumlah imam dan biarawati di India yang meninggal dunia karena Covid-19 mencapai 570 orang, di mana kasus kematian terakhir terjadi pada 18 Agustus, demikian dikutip UCA News.
Pastor Petrus Kullu SVD, imam senior di Negara Bagian Odisha timur meninggal di sebuah rumah sakit swasta di Odisha setelah berjuang melawan virus itu, kata Pastor Victor Rodrigues, Wakil Provinsial di SVD Provinsi India Timur. Pastor Kullu menderita flu musiman sejak 12 Agustus dan minum obat, tetapi pengobatan itu tidak bisa memperbaiki kesehatannya, kata Pastor Rodrigues.
Setelah mengeluh terkait masalah pernapasan, dia dirawat di Rumah Sakit St. Maria pada 16 Agustus. Pada 17 Agustus, para dokter mengidentifikasi gejala Covid-19, meski hasil tesnya negatif.
Paru-paru Kullu terinfeksi parah, dan dia meninggal di rumah sakit itu pada hari berikutnya. Pastor Rodrigues mengatakan pemakaman dan penguburan konfraternya dilakukan pada 20 Agustus.
“Dengan meninggalnya Pastor Kullu, Gereja Katolik di India telah kehilangan 304 imam dan 266 suster akibat Covid-19,” kata Pastor Suresh Matthew OFMCap, yang telah mengumpulkan data tentang kematian para imam dan suster Katolik di India selama pandemi.
Pastor Mathew, pemimpin redaksi Indian Currents, sebuah majalah berita mingguan berbahasa Inggris yang dikelola Gereja, berbicara kepada UCA News pada 19 Agustus tentang kerugian besar yang diderita Gereja Katolik di India akibat Covid.
Kematian tersebut merupakan “kerugian besar bagi Gereja Katolik di India di mana ia membutuhkan lebih banyak misionaris yang berdedikasi untuk melayani orang-orang di daerah terpencil”. Sebagian besar kematian imam dan suster, kata Pastor Mathew, dilaporkan dari stasi terpencil di negara itu di mana tidak ada fasilitas medis yang memadai.
“Banyak yang gagal mendeteksi penyakit pada tahap awal atau gagal mendapatkan perawatan yang tepat yang menyebabkan kematian mereka,” kata imam itu.
Banyak yang memiliki kesempatan untuk pindah ke tempat yang lebih baik untuk pengobatan, tetapi mereka tinggal bersama orang-orang yang tidak memiliki kemampuan pengobatan yang lebih baik dan akhirnya meninggal, tambah imam itu. Pastor Mathew telah mencatat jumlah korban tewas sejak April 2020.
Serikat Yesus (SJ) mengalami kehilangan dengan jumlah tertinggi, yakni 44 orang, diikuti oleh Salesian Don Bosco (SDB) 17 orang, dan SVD 16 orang. Missionaries of Charity (MC kehilangan 23 suster, disusul Kongregasi Mother Carmel (CMC) 12 suster.
Pastor Mathew juga tidak menutup kemungkinan hilangnya catatan para imam dan suster yang meninggal pada tahap awal ketika pandemi mulai merebak di negara itu. “Tapi, itu mungkin bukan jumlah yang benar,” tambah imam itu.
India telah mencatat sekitar 44,3 juta infeksi dan sekitar 567.000 orang meninggal akibat virus itu, menurut situs Our World in Data.*