Hidayatullah.com– Sebuah serangan bunuh diri di sebuah pusat pendidikan di ibukota Afghanistan, Kabul, menewaskan sedikitnya 35 orang yang kebanyakan pelajar perempuan, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Lebih dari 80 lainnya terluka dalam serangan hari Jumat (30/9/2022) di pusat pendidikan Kaaj di daerah Dasht-e-Barchi itu, lansir BBC Ahad (2/10/2022).
Para mahasiswa itu sedang menjalani latihan ujian universitas ketika pelaku meledakkan diri.
Sampai berita ini ditulis belum ada yang mengklaim sebagai pelaku serangan tersebut.
Penduduk Dasht-e-Barchi kebanyakan adalah orang berlatar belakang minoritas Hazara, yang kerap menjadi target serangan oleh kelompok bersenjata ISIS.
Hari Sabtu, puluhan kaum wanita Hazara nekat melanggar larangan demonstrasi yang diberlakukan Taliban guna memprotes serangan tersebut, lapor kantor berita AFP.
Sekitar 50 wanita Hazara menyusuri jalanan sambil meneriakkan seruan agar genosida terhadap orang-orang Hazara diakhiri.
Usai serangan hari Jumat, rekaman kejadian yang ditayangkan di televisi lokal dan disebar di media sosial menunjukkan situasi dari sebuah rumah sakit terdekat, di mana mayat-mayat dijajar di lantai.
Media lain melaporkan dari lokasi kejadian di sebuah perguruan tinggi swasta, menampakkan pemandangan dinding sekolah yang hancur dan meja-meja terbalik di ruangan kelas yang rusak.
“Kami tidak menemukannya di sini,” kata seorang wanita yang mencari saudara perempuannya di salah satu rumah sakit kepada AFP. “Dia berusia 19 tahun.”
Penyerang dilaporkan menembak penjaga di luar gedung, memasuki sebuah ruang kelas kemudian meledakkan bom yang dibawanya.
Saksi-saksi mata mengatakan kepada BBC bahwa kebanyakan korban adalah perempuan – mereka duduk di barisan depan, dekat pusat ledakan. Seorang mahasiswa yang terluka mengatakan kepada AFP bahwa ada sekitar 600 orang di dalam ruangan itu saat serangan terjadi.
Kaaj merupakan sebuah perguruan swasta yang mendidik remaja putri maupun putra. Kebanyakan sekolah untuk kaum perempuan di Afghanistan ditutup sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021. Namun, sejumlah sekolah swasta masih buka.
Orang Hazara – yang kebanyakan menganut Syiah – merupakan kelompok etnis terbesar ketiga di Afghanistan.
Korban tewas menurut PBB lebih tinggi dari yang sejauh ini diakui oleh pejabat Taliban.
Pada hari Jumat, seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengutuk serangan itu dan mengatakan tim keamanan sudah berada di lokasi.
Abdul Nafy Takor mengatakan menyerang sasaran sipil “membuktikan kekejaman musuh yang tidak manusiawi dan kurangnya standar moral” mereka.
Sekolah-sekolah dan rumah sakit menjadi sasaran di daerah Dasht-e-Barchi dalam serangkaian serangan, yang sebagian besar diduga dilakukan oleh ISIS.
Tahun lalu – sebelum Taliban kembali berkuasa – serangan bom di sebuah sekolah perempuan di Dasht-e-Barchi menewaskan sedikitnya 85 orang, terutama siswa, dan melukai ratusan lainnya.*