Hidayatullah.com – Kanada akan memberlakukan larangan penjualan senjata ke entitas Zionis Israel, menurut pengumuman Menteri Luar Negeri Melanie Joly pada Selasa (19/03).
“Ini adalah hal yang nyata,” kata Joly kepada surat kabar Kanada, The Toronto Star, pada hari Selasa. Keputusan tersebut menyusul pemungutan suara 204-117 di parlemen Kanada pada tanggal 18 Maret yang mendukung penghentian penjualan tersebut. Meskipun awalnya hanya penangguhan, namun kemudian keputusannya diubah menjadi pelarangan penuh.
“Ada sejumlah kontrak yang sudah berjalan, tetapi ini bersifat berkelanjutan, saya kira begitulah pandangan menteri. Ada banyak kekhawatiran yang diungkapkan sehubungan dengan… penjualan militer yang mematikan ke Israel selama konflik,” kata Menteri Pertahanan Kanada Bill Blair pada tanggal 19 Maret.
Pemerintah Kanada sebelumnya telah menangguhkan sementara izin ekspor barang-barang militer ke Israel. Namun, Global Affairs Canada, badan pemerintah yang bertanggung jawab atas hubungan diplomatik dan konsuler, terus menerima permohonan ekspor senjata ke Israel, dan meninjaunya berdasarkan kasus per kasus.
Setelah pemungutan suara parlemen pada hari Senin, Kanada memutuskan untuk menghormati keputusan tersebut.
Entitas Zionis memandang mosi tersebut sebagai serangan terhadap ‘hak untuk membela diri’ Israel terhadap Hamas.
“Sangat disayangkan bahwa pemerintah Kanada mengambil langkah yang merongrong hak Israel untuk membela diri terhadap para pembunuh Hamas yang telah melakukan kejahatan kemanusiaan yang mengerikan dan terhadap warga negara Israel yang tidak bersalah… Sejarah akan menilai langkah pemerintah Kanada saat ini dengan keras,” ujar Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, sebagai tanggapannya.
Mosi asli, yang diajukan oleh Partai Demokrasi Baru Kanada (NDP), termasuk seruan untuk pengakuan negara Palestina dan sanksi terhadap para pejabat Israel atas hasutan genosida. Namun, mosi tersebut telah dilunakkan dalam kesepakatan antara NDP dan pemerintah liberal Kanada.
“Pemungutan suara oleh Parlemen malam ini tidak berjalan sejauh yang kami harapkan, tetapi tetap merupakan langkah kecil untuk mengakhiri keterlibatan Kanada dalam perang genosida Israel di Gaza,” kata Canadians for Justice and Peace in the Middle East (CPJME) dalam sebuah pernyataan setelah pemungutan suara pada hari Senin.
CPJME mengatakan bahwa pihaknya “sangat kecewa karena banyak bahasa dalam mosi yang diamandemen telah diperhalus atau dimodifikasi sedemikian rupa untuk mempromosikan narasi palsu Israel dan persetujuan terhadap status quo yang mengerikan,” seraya menambahkan bahwa “pelemahan resolusi NDP melemahkan signifikansi pemungutan suara Parlemen.”
Sejak 7 Oktober, Kanada telah menyetujui sedikitnya 21 juta dolar izin baru untuk ekspor senjata ke Israel.
Ekspor senjata AS ke Israel, di sisi lain, jauh lebih tinggi. Sejak dimulainya perang, lebih dari 100 penjualan senjata ke Israel telah disetujui, di antaranya amunisi tank senilai 106 juta dolar AS dan komponen peluru senilai 147,5 juta dolar AS.
PBB telah berulang kali memperingatkan dalam beberapa bulan terakhir bahwa negara-negara yang mengekspor senjata atau barang-barang militer ke Israel berisiko tinggi terlibat dalam kejahatan perang.
Beberapa negara, termasuk Spanyol, Belanda, Jepang, dan Belgia, telah mengambil langkah serupa.*