Hidayatullah.com– Jerman sudah memberikan izin untuk ekspor senjata skala besar ke Turki untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun.
Dewan Keamanan Federal di Berlin, yang melakukan pertemuan secara rahasia, telah menyetujui ekspor senjata senilai $368 juta, lapor Der Spiegel seperti dilansir Hürriyet Daily News Selasa (8/10/2024).
Paket tersebut termasuk 100 misil anti pesawat dan torpedo untuk dipakai Angkatan Laut Turki, serta paket material yang diperlukan untuk modernisasi armada kapal selam dan kapal fregat Turki.
Kesepakatan tersebut mencakup 28 torpedo buatan divisi laut Thyssenkrupp, materi modernisasi untuk kapal-kapal selam U209 Turki, suku cadang mesin untuk kapal-kapal korvet dan fregat.
Sejak tahun lalu, Ankara mengajukan pembelian sedikitnya 20 jet Eurofighter, dengan total paket bernilai sekitar $5,6 miliar.
Namun, progres kesepakatannya sangat lambat disebabkan ada penentangan dari faksi-faksi tertentu di dalam koalisi pemerintahan Jerman.
Akif Çağatay Kılıç, kepala penasihat Presiden Recep Tayyip Erdoğan, pekan lalu mengatakan kepada awak media bahwa ada kemajuan terkait perundingan pembelian Eurofighter, tetapi dia tidak memberikan penjelasan lebih rinci.
Laporan Der Spiegel mengatakan, Jerman sekarang juga sedang mempertimbangkan permintaan Turki untuk pembelian jet-jet tempur Eurofighter setelah sebelumnya pemerintah menampakkan keengganan untuk menindaklanjuti penjualannya.
Eurofighter diproduksi oleh sebuah konsorsium yang terdiri dari Jerman, Spanyol, Italia dan Inggris. Semua negara itu sudah memberikan persetujuannya kecuali Jerman, menurut laporan berbagai media.
Keraguan Jerman untuk menyetujui penjualan tersebut kabarnya terkait dengan kekhawatiran atas aktivitas pengeboran gas alam oleh Turki di kawasan Mediterania timur. Sebagaimana diketahui, pada 2019 Dewan Uni Eropa menjatuhkan sanksi atas Turki terkait aktivitas eksplorasinya di laut semasa ketegangan dengan Yunani.
Ketertarikan Turki untuk memperoleh jet Eurofighter merupakan alternatif menyusul ketidakpastian seputar persetujuan pembelian F-16 dari Amerika Serikat.
Penjualan F-16 oleh Amerika – yang harus mendapatkan lampu hijau dari Kongres AS – memungkinkan Ankara untuk memiliki 40 jet baru dan memperbarui 79 yang sudah ada.*