Hidayatullah.com – Entitas zionis ‘Israel’ pada Ahad menyita sejumlah buku dan menangkap dua pemilik sebuah toko buku Palestina terkenal di Yerusalem.
Aparat zionis mengobrak-abrik Educational Bookshop dan menyita sejumlah buku sebelum menangkap Mahmoud Muna dan keponakannya, Ahmed Muna dengan dalih “melanggar keamanan publik”.
“Aparat (Israel) menyita semua buku yang memiliki bendera Palestina,” kata salah satu kerabat Mahmoud kepada surat kabar Israel, Haaretz.
Buku-buku yang disita termasuk karya seniman Banksy, Wall and Piece, Gaza in Crisis oleh akademisi AS Noam Chomsky dan cendekiawan Israel Ilan Pappe, dan Love Wins oleh pembuat film dan fotografer asal Kanada, Afzal Huda.
Kelompok hak asasi manusia Israel, B’Tselem, mengutuk penangkapan tersebut.
“Upaya untuk menghancurkan rakyat Palestina termasuk pelecehan dan penangkapan para intelektual,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
“Mahmoud dan Ahmad Muna, tokoh-tokoh terkenal di kancah budaya Yerusalem, mengelola Toko Buku Pendidikan – sebuah titik pertemuan untuk diskusi budaya dan politik. Israel harus segera membebaskan mereka dari penahanan dan menghentikan penganiayaan terhadap para intelektual Palestina.”
Warga dan jurnalis ‘Israel’ tidak menikmati kebebasan berbicara di negara yang sering diklaim sebagai satu-satunya negara demokrasi di Asia Barat ini.
‘Israel’ membungkam para jurnalis yang tidak sejalan dengan pemerintah dan militernya dengan dalih mengancam keamanan nasional.
Pihak berwenang juga telah menahan banyak warga Palestina berkewarganegaraan Israel yang secara terbuka mengkritik perang pemerintah terhadap warga Palestina di Gaza, termasuk melalui media sosial.*