Hidayatullah.com– Kematian Paus Fransiskus diduga disebabkan pendarahan otak dan bukan karena gangguan pernapasan akibat pneumonia yang belum lama ini mengancam jiwanya, menurut sebuah sumber yang mengetahui tentang hal itu kepada kantor berita resmi Italia ANSA, hari Senin (21/4/2025).
Menurut informasi yang didapatkan ANSA dari beberapa sumber, salah satu kemungkinan penyebab kematian Paus Fransiskus adalah cerebral hemorrhage atau pendarahan di bagian otaknya.
Kematian Paus Fransiskus terjadi tiba-tiba pada Senin pagi pukul 7:35 waktu setempat, dan dikatakan tidak berkaitan dengan gangguan pernapasan. Sebagaimana diketahui Paus Fransiskus sempat dirawat selama 38 hari di rumah sakit Gemelli di Roma, di mana dia berjibaku melawan infeksi berat yang menyerang organ pernapasannya.
Kurang dari 24 jam sebelumnya, Paus Fransiskus menyapa ribuan jemaat di alun-alun Saint Peter di Vatikan usai pidato dan doa dalam rangka Paskah yang diwakili dan dibacakan oleh seorang pembantunya.
Sebelumnya pada hari Kamis (17/4/2025), sebagai bagian dari ritual Paskah, Paus Fransiskus mendatangi penjara Regina Coeli dan menemui sekitar 70 narapidana dan menggelar misa ‘in Coena Domini’ yang meniru jamuan makan malam terakhir Yesus dengan para muridnya.
Menjawab pertanyaan awak media tentang perayaan Paskah ketika dia akan pergi meninggalkan penjara itu, Paus Fransiskus mengatakan bahwa dirinya akan berusaha untuk hadir (tetap hidup) saat perayaan itu digelar.*