Hidayatullah.com – Menteri Keuangan ‘Israel’ yang juga politisi sayap kanan ekstrem, Bezalel Smotrich, menuai kecaman publik setelah mengatakan bahwa pemulangan tawanan di Gaza bukanlah hal terpenting bagi ‘Israel’.
“Keluarga tidak bisa berkata apa-apa pagi ini kecuali malu,” kata Forum Keluarga Sandera dalam sebuah pernyataan.
Keluarga mengatakan bahwa komentar Smotrich menunjukkan bahwa pemerintah Israel telah “sengaja memutuskan untuk menyerahkan para sandera”.
“Smotrich – sejarah akan mengingat bagaimana Anda menutup hati Anda terhadap saudara-saudari Anda yang ditawan dan memilih untuk tidak menyelamatkan mereka,” kata pernyataan itu.
‘Israel’ mengklaim bahwa 59 tawanan masih berada di Gaza, dengan 24 orang diyakini masih hidup. Sebaliknya, lebih dari 9.500 warga Palestina masih dipenjara di Israel dalam kondisi yang sangat buruk, banyak yang dilaporkan telah disiksa, kelaparan, dan diabaikan secara medis, menurut organisasi-organisasi hak asasi manusia Palestina dan ‘Israel’.
Hampir 140.000 pemukim ‘Israel’, termasuk tokoh-tokoh militer, telah menandatangani petisi yang menuntut pemulangan para tawanan dari Gaza dan diakhirinya perang di daerah kantong tersebut.
Lebih dari 51.200 warga Palestina telah syahid dalam serangan brutal penjajah ‘Israel’ ke Gaza sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Pada November 2024, Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk gembong zionis Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
‘Israel’ juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.*