Hidayatullah.com—Menjelang pelaksanaan Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025 yang akan digelar di Jakarta pada 9–14 September mendatang, antusiasme peserta dari dalam dan luar negeri kian membeludak. Hingga pertengahan Juni 2025, panitia mencatat lebih dari 15.000 peserta telah mendaftarkan diri, berasal dari kalangan pramuka, pembina, dan relawan berbagai negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
“Tingginya antusiasme ini membuktikan bahwa kegiatan ini bukan saja diminati, tapi juga diakui secara internasional. Ini pencapaian luar biasa,” ujar Akrimul Hakim, Ketua Panitia Jambore, dalam keterangan pers di Jakarta belum lama ini.
Ia menegaskan, Jambore ini akan menjadi panggung penting bagi penguatan karakter pemuda Muslim, promosi nilai-nilai Islam moderat, serta kerja sama antarbangsa melalui kegiatan kepramukaan.
Panitia menyampaikan bahwa acara ini telah mendapat dukungan resmi dari World Islamic Union for Scout and Youth (WIUSY), Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (Kwarnas), dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Hal ini menurut Akrim, menunjukkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia sebagai pusat gerakan pramuka Muslim global.
“Jambore ini bukan milik pesantren semata, tapi milik bangsa. Kita ingin menunjukkan bahwa semangat gotong royong dan Islam yang wasathiyah dari Indonesia layak diperkenalkan ke dunia,” katanya.
Lebih lanjut, panitia membuka ruang kerja sama lintas sektor — baik dari kementerian, BUMN, hingga mitra swasta — untuk ikut mendukung suksesnya perhelatan ini.
“Kami sangat terbuka untuk kolaborasi. Ini momentum besar yang juga membawa manfaat branding dan diplomasi budaya bagi semua pihak yang terlibat,” jelas Akrim.
Ketua Divisi Humas Panitia, Luqman Hakim Arifin, menambahkan bahwa panitia telah menjalin kerja sama media dengan berbagai platform nasional dan internasional.
Tujuannya adalah menyebarluaskan nilai-nilai kepramukaan yang berpadu dengan semangat kepesantrenan dan visi kebangsaan.
“Melalui media, kami ingin menyampaikan bahwa Jambore ini adalah bentuk nyata pendidikan karakter, kepemimpinan, dan solidaritas global, sesuai dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo,” ujar Luqman.
Panitia berharap Jambore Pramuka Muslim Dunia 2025 menjadi tonggak diplomasi pemuda Muslim Indonesia, serta membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi tuan rumah kegiatan internasional yang inklusif dan penuh nilai.*