Hidayatullah.com–Senat Amerika Serikat mendukung sebuah Rancangan Undang-Undang yang memberi pemerintah wewenang lebih besar untuk mencoba menghentikan warga AS dari kebiasaan merokok.
Rancangan itu di dalamnya membatasi kadar nikotin pada rokok dan juga pembatasan iklan.
Para pengamat menyambut dukungan Senat ini sebagai kemenangan besar terhadap kepentingan perusahaan rokok, yang selama bertahun-tahun telah membuat kalangan pembuat kebijakan frustrasi.
Sekitar 20% warga Amerika merokok dan kebiasaan ini mengakibatkan sekitar 440 ribu orang meninggal tiap tahun.
Presiden Barack Obama menyambut gembira lolosnya rancangan tersebut, dengan mengatakan ini akan “menjadi sejarah dengan memberikan para ilmuwan dan pakar kesehatan pada FDA (Lembaga Obat dan Makanan) kuasa untuk membuat langkah logis guna mengurangi efek bahaya dari rokok”.
Sambutan hangat juga diberikan oleh kalangan anti rokok dan para pegiat kesehatan.
Fokus pada anak
Dengan perbandingan 79 banding 17, Senat meloloskan rancangan UU yang akan memberi FDA kekuatan untuk mengatur isi dan pemasaran produk tembakau.
Rancangan ini terutama memusatkan perhatian pada upaya membatasi penggunaan rokok pada anak-anak, dan dipuji oleh para pegiat kampanye anti rokok, didukung kuat oleh Senator Demokrat Dick Durbin.
“Tiap hari kalau kita tidak melakukan sesuatu, 3.500 anak Amerika menyulut rokok untuk pertama kalinya. Jumlah itu cukup untuk memenuhi 70 bus sekolah,” kata Durbin.
Dewan Perwakilan sudah meneken rancangan serupa April lalu, di mana ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan, dirinya yakin ada kemungkinan seluruh pasal dalam rancangan itu diloloskan oleh dewan saat pemungutan suara dilangsungkan (Jumat ini).
Jika berhasil, rancangan akan langsung dibawa pada Presiden Obama untuk ditandatangani sebagai UU.
Sangat berarti
Berbagai upaya yang dilakukan oleh pendukung pengaturan lebih ketat terhadap industri rokok, ditentang keras selama bertahun-tahun oleh pelaku industri dan legislator dari negara bagian pembuat rokok.
Kali ini, perusahaan pembuat rokok terbesar di AS, Philip Morris (pabriknya juga ada di Indonesia, red) mendukung rancangan tersebut, meski pesaingnya menyatakan dukungan diberikan karena aturan baru nanti justru akan melindungi pangsa pasar produk perusahaan itu.
Pengamat menilai rancangan ini merupakan salah satu tonggak penting dalam sejarah rokok sejak 1964 ketika muncul laporan yang menggarisbawahi bahaya rokok terhadap kesehatan.
“Lolosnya rancangan ini merupakan sikap terkuat yang pernah ditunjukkan Kongres untuk mengurangi pemakaian rokok, salah satu penyebab kematian terbesar di AS,” kata Matthew Myers, presiden lembaga kampanye untuk anak bebas tembakau.
“Saat ini jutaan orang tengah berjuang melepaskan ketergantungan terhadap rokok atau mengkhawatirkan orang terdekat yang merokok,” kata Presiden Obama, yang juga telah menceritakan tentang upayanya sendiri untuk berhenti merokok seraya mengakui sesekali masih melakukannya.
Beberapa poin penting isi draf RUU pembatasan rokok tersebut adalah;
· Pembatasan kadar nikotin – meski tidak melarang seluruh produk rokok atau yang bernikotin.
· Berupaya membatasi godaan merokok pada kaum muda, dengan membatasi penggunaan rasa pada rokok, membatasi iklan pada publikasi dengan target kaum muda, dan memperketat aturan penjualan rokok pada remaja.
· Mewajibkan perusahaan tembakau mendapat persetujuan FDA untuk produk baru mereka.
· Melarang penggunaan istilah seperti “light” atau “mild” dalam bungkus rokok yang. mengesankan adanya risiko lebih rendah terhadap kesehatan.
· Mewajibkan pembubuhan label peringatan baru pada produk tembakau. [bbc/hidayatullah.com]