Hidayatullah.com—Seorang pria Muslim di Kenya yang melindungi sejumlah warga Kristen di atas bus ketika mendapat serangan dari kelompok bersenjata dianugerahi penghargaan atas keberaniannya.
Salah Farah, yang berprofesi sebagai guru, terkena tembakan militan di timur laut Kenya pada bulan Desember 2015, dan kemudian meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.
Dilansir BBC hari Kamis (31/3/2016), Presiden Uhuru Kenyatta mengatakan dia memberikan penghargaan Order of the Grand Warrior kepada Farah atas keberaniannya.
Penghargaan itu merupakan salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Presiden Kenya.
Presiden mengumumkan penghargaan itu dalam pidatonya di parlemen. Dia mengatakan bangga rakyat Kenya “menolak untuk dipecah belah oleh terorisme.”
Pada 20 Desember 2015 sebuah bus sedang dalam perjalanan menuju kota Mandera dari ibukota Nairobi dengan membawa sekitar 60 penumpang, ketika ditembaki oleh kelompok bersenjata.
Wanita-wanita Muslim cepat-cepat memberikan kerudung kepada para wanita Kristen agar menutupi kepalanya, saat kendaraan digiring ke desa terdekat, El Wak, tidak jauh dari perbatasan Somalia.
Kelompok militan Muslim yang menyerang bus itu memerintahkan agar warga Muslim dan Kristen memisahkan diri, tetapi Salah Farah bersama sejumlah Muslim lainnya menolak.
Ketika diwawancarai oleh koran Kenya Daily Nation, Salah Farah mengatakan para penumpang Muslim bergerak melawan kelompok bersenjata yang menyerang mereka.
“Kami mengatakan kepada mereka untuk membunuh kami semua atau tinggalkan kami,” kata Farah seperti dikutip BBC.
Ketika konfrontasi itu masih berlangsung, sebuah truk mendekat dan militan juga mengepung kendaraan itu, menewaskan seorang polisi yang sedang bebas tugas.
Wartawan BBC di Garissa mengatakan militan kemudian tidak jadi membunuh penumpang bus Kristen, karena penumpang Muslim menolak bekerja sama dengan mereka (dengan tidak mau dipisahkan dari penumpang lainnya, red).
Meskipun demikian, selain anggota polisi tersebut ada dua penumpang ditembak mati karena berusaha melarikan diri.
Salah Farah akhirnya meninggal dunia satu bulan setelah kejadian itu, saat menjalani operasi bedah di ibukota Nairobi.
Wilayah timur laut Kenya yang berbatasan dengan Somalia banyak dihuni oleh warga dari etnis Somalia. Daerah itu kekurangan guru sehingga mengandalkan tenaga pendidik yang didatangkan dari daerah lain.
Kenya belakangan juga menjadi sasaran serangan Al-Shabab yang berasal dari Somalia, karena pemerintahnya dianggap ikut mencampuri urusan dalam negeri Somalia dengan mengirimkan pasukan untuk memburu Al-Shabab.
Kendaraan bus beberapa kali menjadi target serangan kelompok bersenjata di Kenya, dengan modus operandi sama.*