Hidayatullah.com–Setelah dilarang masuk ke Tepi Barat oleh Israel Ahad (16/5) lalu, Noam Chomsky akhirnya menyampaikan kuliahnya kepada para mahasiswa Palestina melalui video conference.
Sekitar 100 mahasiswa berkumpul dalam sebuah ruangan di Universitas Bir Zeit, untuk mendengarkan kuliah Chomsky yang disampaikan secara langsung dari ibukota Yordania, Amman, Selasa (18/5).
Bersama dengan putrinya, profesor linguistik yang mengajar di Massachusetts Institute of Technology, AS, itu memutuskan untuk tidak mencoba masuk ke Tepi Barat untuk kedua kalinya, setelah pihak Israel menyatakan akan memperbolehkan masuk jika mereka datang kembali.
“Kami tidak akan berusaha untuk masuk kembali,” kutip Boston Globe dari email yang dikirimkan Avi Chomsky Selasa pagi (18/5). Bersama ayahnya, profesor di Salem State College itu juga dilarang masuk ke Tepi Barat. Avi Chomsky mengatakan, mereka akan kembali ke AS pada hari Rabu ini.
Setelah mendapat kecaman dan kritik dari dunia internasional, para pejabat Israel mengatakan bahwa keputusan untuk melarang Chomsky masuk ke Tepi Barat adalah sebuah kesalahpahaman. Dan pihak Israel akan memperbolehkan Chomsky lewat jika ia mau kembali.
Para petinggi Israel beralasan, para pejabat di perbatasan melampaui wewenang mereka dan secara keliru menduga Chomsky juga berencana akan mengunjungi wilayah Tepi barat yang diduduki Israel.
Keterangan Israel itu disangkal oleh Avi Chomsky. Ia mengatakan bahwa para pejabat dari Kementerian Dalam Negeri yang menanyai mereka mengetahui, rombongan mereka hanya akan melakukan kunjungan ke Universitas Bir Zeit, dekat Ramallah.
“Ini sama sekali tidak masuk akal,” ujarnya. “Sangat jelas sekali dalam interview kami bahwa mereka tahu kami hanya akan mengunjungi Ramallah. Justru itu yang sebenarnya membuat mereka marah–orang itu terus saja mengatakan, ‘Mengapa kalian tidak pergi ke Tel Aviv?’,” tambah Avi.
Dikatakannya pula, orang yang menanyai mereka selalu terhubung dengan atasannya di Kementerian Dalam Negeri selama mereka diinterogasi.
Dalam pernyataannya di laman web mereka, Universitas Bir Zeit mengajak komunitas akademik internasional dan organisasi-organisasi HAM untuk mengakhiri tindakan diskriminasi oleh Israel, khususnya di bidang pendidikan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Noam Chomsky diundang ke Universitas Bir Zeit untuk berbicara dalam beberapa seminar dengan topik antara lain “Amerika di Dunia”, “Amerika di Amerika Serikat”, dan Palestina di Amerika Serikat”. Profesor Emeritus berusia 82 tahun itu menyamakan keputusan Israel tersebut dengan tindakan yang pernah dilakukan oleh rejim Stalin dan membandingkan kejadian itu dengan pengalamannya ketika dilarang masuk ke Cekoslowakia yang dikontrol Uni Sovyet pada tahun 1968. [di/bz/bos/klj/hidayatullah.com]
foto: video conference Noam Chomsky dengan Universitas Bir Zeit http://www.birzeit.edu/files/la/21216