Hidayatullah.com–Syaikh Al-Azhar Ahmad Thayib dan Patriark Gereja Koptik Paus Shenouda III, Rabu (6/10) kemarin bertemu guna menenangkan hasutan antara umat Islam dan Kristen di Mesir, terkait kasus pernyataan Uskup Bishoy yang menimbulkan kontroversi. Keduanya menghimbau semua masyarakat Mesir agar berkomitmen untuk menjaga persatuan nasional. Demikian dilansir Al-Jazeera.net (7/10).
Syaikh Al-Azhar dan Paus Shenouda III, dalam pernyataan bersama, menekankan kembali pentingnya untuk menghindari fitnah dan hasutan-hasutan. Mereka juga mengatakan bahwa hak-hak warga Mesir itu semuanya sama, tanpa ada perbedaan dan diskriminasi.
Keduanya juga menyuruh agar masyarakat Mesir menggunakan keyakinan dan akal sehatnya dengan cara melihat kembali sejarah bersama, untuk menghilangkan hasutan-hasutan tersebut.
Ketegangan antara umat Muslim dan Kristen baru-baru ini semakin meningkat, setelah adanya protes keras dan demonstrasi umat Muslim terhadap tuduhan Uskup Bishoy tidak bertanggungjawab kepada ayat-ayat al-Qur’an.
Uskup Bishoy mengatakan bahwa beberapa ayat al-Qur’an telah ditambahkan setelah kematian Nabi Muhammad Saw, yaitu ketika pemerintahan khalifah Utsman bin Affan ra.
Sebelumnya lagi, Uskup Bishoy juga pernah membuat umat Islam Mesir marah, yaitu dengan mengatakan bahwa umat Kristen adalah penduduk asli Mesir, dan umat Islam hanya tamu saja. [sdz/jzr/hidayatullah.com]