Hidayatullah.com—Aktivis oposisi Suriah mengatakan sedikitnya 20 mayat pria muda ditemukan di sebuah sungai kecil yang mengalir di kota Aleppo, lansir Aljazeera.
Temuan hari Ahad (10/3/2013) itu menjadi penemuan mayat terbanyak dalam satu hari yang pernah dievakuasi dari kali yang dikenal sebagai “sungai para martir” itu.
Selama bulan Januari lalu, 65 mayat ditemukan tergeletak di jalan air tersebut. Sejak itu, setiap hari beberapa mayat ditemukan warga di sungai tersebut, kata sejumlah aktivis di utara Suriah dekat perbatasan Turki dilansir Reuters.
Sejauh ini, kebanyakan mayat yang ditemukan mengambang di Sungai Quwaiq di daerah Al-Qasr yang dikuasai oposisi merupakan mayat yang di buang di hulu sungai di pusat kota Aleppo, yang merupakan daerah kekuasaan rezim Bashar al-Assad.
Tidak ada pernyataan resmi pemerintah Suriah mengenai hal itu, tulis Aljazeera.
Media milik pemerintah mengatakan, mayat-mayat yang ditemukan pada bulan Januari lalu adalah orang-orang yang diculik dan dibunuh oleh kelompok oposisi dari Front Al-Nusra.
Oleh karena media independen tidak diberi akses di Suriah, maka sulit untuk memastikan laporan yang diberitakan media rezim Bashar al-Assad tersebut.
Rekaman video yang diambil hari Ahad kemarin, yang tidak bisa diverifikasi segera, menunjukkan 16 mayat pemuda berpakaian biasa tergeletak di tepian sungai kecil.
Sebagian dari mayat itu tangannya diikat dan banyak yang kepalanya ditembak serta mengalami luka dalam di leher. Sebagian mayat mulutnya disumpal. Satu mayat dipenuhi lumpur dan dikerubuti lalat.
Louay Al-Halabi seorang aktivis di Aleppo mengaku hadir di lokasi saat mayat-mayat tersebut diangkat dari dalam sungai. Dia mengatakan, mayat-mayat itu terapung di Sungai Quwaiq saat debit air tinggi, yang mana volume air sungai diatur oleh pemerintah yang menguasai daerah hulu.
“Saya menghitung ada 23 mayat hari ini. Salah satu mayat pria otaknya terurai keluar,” katanya.
Halabi mengatakan, seperti para lelaki itu merupakan orang-orang tahanan yang dikurung di markas keamanan di daerah yang dikuasi rezim Suriah, yang dibawa hidup atau mati ke sebuah taman umum di pusat kota Aleppo yang diubah menjadi barak.
Muhammad Nur, aktivis lain yang mengaku berada di lokasi penemuan mayat mengatakan para pria itu berusian antara 20-30an tahun.
Menurutnya, mereka campuran antara warga sipil dan anggota pasukan oposisi.
“Sejauh ini enam orang sudah diidentifikasi. Lima di antara mereka ditahan oleh intelijen angkatan udara pekan lalu,” kata Nur.
Sejak tahun lalu pasukan militer Suriah dan para pendukung rezim Bashar al-Assad berperang melawan kelompok oposisi di kawasan bisnis dan industri di kota Aleppo.*