Hidayatullah.com—Pemerintah Sri Lanka menghentikan sementara pengiriman pembantu rumah tangga (PRT) ke Arab Saudi, kata Asosiasi Agen Tenaga Kerja Asing Terdaftar (ALFEA) dilansir Arab News (4/2/2013).
Ketua ALFEA WMP Aponso dikutip The Sunday Leader mengatakan, pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara pengiriman PRT ke Saudi, sampai PRT mendapatkan jaminan asuransi yang ditanggung oleh pihak berwenang Saudi. Dia mengatakan bahwa ALFEA akan mendiskusikan masalah itu dengan Menteri Tenaga Kerja Asing Dilan Parera sekembalinya dari luar negeri.
Keputusan itu diambil menyusul eksekusi atas PRT Sri Lanka bernama Rizana Nafeek.
Saat The Sunday Leader menghubungi Ketua Biro Tenaga Kerja Asing Amal Senalankadhira, dia membenarkan bahwa PRT Sri Lanka dilarang dikirim ke Saudi. Dia menjelaskan, keputusan itu terkait dengan sejumlah masalah yang masih akan dibicarakan setelah menteri kembali dari Libanon.
Sekitar 500.000 orang Sri Lanka bekerja di Arab Saudi, sebagian besar sebagai pembantu rumah tangga.
Di masa depan, rencananya Sri Lanka akan melarang semua wanita ke luar negeri untuk bekerja di bidang pekerjaan kasar atau bergaji rendah ke negara manapun di seluruh dunia. Baca berita sebelumnya “Sri Lanka larang wanita jadi pembantu di luar negeri”.*