Hidayatullah.com–Rencana kehadiran tokoh feminis Kanada Irshad Manji di Balai Soejatmoko Gramedia Solo dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) pada hari Selasa (08/05/2012) sebagai pembicara, mendapat penolakan dari elemen Islam.
Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), dalam pernyataan sikapnya yang dikirim ke kantor redaksi hidayatullah.com, Kamis (03/05/2012) menyampaikan lima alasan keberatan kehadiran Manji di kota itu;
Pertama, Irshad Manji dinilai seorang tokoh feminisme yang terkenal permusuhannya dengan Islam.
Kedua, Manji dinilai penganut idiologi tertentu yang membahayan masyarakat yaitu Lesbianisme, Liberialisme dan Feminisme.
Ketiga, kedatangannya di Indonesia tidak hanya untuk melanggengkan praktek hubungan sesama jenis, tetapi akan memperjuangkan legalisasi Undang-Undang praktik lesbian dan homo di Indonesia.
Keempat, menjadikan Irshad Manji sebagai pembicara di forum ilmiah apalagi di kampus agamis bukanlah hal yang bijaksana, namun akan membawa dampak yang negatif, dan justru membawa kerusakan dalam pemikiran dan tingkah laku di masyarakat.
Kelima, LUIS mendukung surat dari PP Muhammadiyah No 232/I.O/B/2012 tentang pembatalan dialog dengan Irshad Manji termasuk organisasi dibawahnya.
Karenanya, LUIS meminta Kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta dan pengelola Balai Soejatmoko Gramedia Solo membatalkan rencana acara tersebut.
”Kepada Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Pengelola Balai Soejatmoko Gramedia Solo dimohon dengan hormat untuk membatalkan rencana acara tersebut,” tulis pernyataan rilis yang ditandatangani Edi Lukito, SH (Ketua LUIS) dan Drs. Yusuf Suparno (Humas LUIS).*
Foto, dari kiri: Pengelola Balai Soejatmoko Hari Budiyono, Ketua LUIS Edi Lukito SH, Endro Sudarsono Humas LUIS