Polisi Israel kemarin menahan 13 anggota gerakan militan Islam termasuk pemimpinnya, Sheikh Raed karena diyakini telah memberikan bantuan uang kepada beberapa kelompok gerakan Islam yang diharamkan pemerintah. Kelompok gerakan Islam yang diduga telah dibantu tersebut diantaranya Hamas, Palestina.
Hubungan kedua belah pihak sebenaranya telah berlangsung sejak lama. Namun belakangan menjadi keruh setelah polisi Israel menembak mati 13 orang keturunan Arab yang kemudian melahikan sikap anti pemerintah bulan Oktober tahun 2000 lalu.
Menurut polisi Israel, penahanan itu dibuat dari hasil pengamatan dinas intelejen polisi dan Shin Bet selama tidak kurang dua tahun.
Menurut polisi, bantuan keuangan tersebut diyakini akan dijadikan kelompok Hamas untuk melakukan tindakan bom syahid. Media Israel yakin betul bahwa Sheikh Raed dan para pengikutnya diyakini memberi bantuan kepada kumpulan Hamas.
Sheikh Raed kemungkinan akan dihadapkan ke mahkamah di Tel Aviv untuk mendapat penahanan.
Menurut pihak polisi Israel, penangkapan besar-besaran akan banyak dilakukan selepas peristiwa ini.
Israel, menganggap gerakan Islam di bahagian utara Israel yang dipimpin oleh Sheikh Raed kelompok yang radikal dibanding kelompok Islam lainnya yang ada.
Penduduk Arab membentuk seperenam dari 6.5 juta penduduk Israel. Penahanan pemimpin gerakan Islam ini diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan antara penduduk minoritas Arab di Israel dan pihak penguasa. (ap/cha)