Hidayatullah.com–Pakar keamanan dan urusan Palestina Adnan Amir menegaskan kegagalan penjajah Zionis dalam dua perang terakhir ke Jalur Gaza terjadi setelah dinas keamanan di Gaza berhasil memperketat cengkramannya pada antek dan mata-mata Zionis.
Dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC) hari Selasa (12/03/2013), Abu Amir mengatakan dalam pernyataan kegagalan serangan Zionis-Israel ke Gaza belum lama ini karena kegagalan mereka mengaktifkan agen dan mata-mata nya di tempat itu.
“Kami mengutip tingkat keberhasilan atau kegagalan kampanye anti mata-mata dan spionase dengan melihat apa yang dikatakan Zionis. Kekuatan-kekuatan politik dan militer di entitas Zionis menegaskan bahwa kegagalan terakhir dalam dua perang merupakan kegagalan keamanan, terutama disebabkan oleh ketidak mampuan mengaktifkan para agen dan mata-mata,” ujarnya.
Abu Amir menyatakan bahwa departemen dalam negeri dan faksi-faksi perlawanan Gaza telah mampu mengendalikan mata-mata dan memutus hubungan keamanan antara mereka dan antara dinas intelijen Zionis hal ini yang membuat militer Zionis tidak bisa memperbaharui “bank target” sepanjang waktu.
Dinas intelijen Zionis sekarang ini masih tergantung pada informasi usang atau beroperasi secara acak. Ini yang nampak selama perang baru-baru ini berupa kegagalan dan pemboman lahan kosong secara tidak sistematis dan tanpa informasi yang menunjukkan pentingnya lokasi-lokasi yang dibom.
Abu Amir menegaskan, tidak adanya yang namanya menghabisi total dalam perang keamanan yang dilakukan perlawanan dan departemen dalam negeri terhadap mata-mata spionase, karena perang otak semakin intens dan bertambah sengit bersamaan dengan terus terjadinya penangkapan mata-mata.
“Yang jelas, di sana ada serangan Zionis yang terus dilancarkan sepanjang waktu ke ranah Palestina. Serangan ini terutama berdimensi keamanan dan intelijen, baik melalui perekrutan mata-mata baru atau menciptakan terobosan-terobosan sosial, keamanan dan militer,” tambahnya.
“Yang penting pemerintah, kekuatan-kekuatan nasional dan faksi-faksi bersenjata harus berupaya membalas serangan Zionis ini. Baik dengan mendeteksi mata-mata dan menangkal keterlibatan mereka dalam kabel-kabel intelijen dengan tujuan menghabisi fenomena mata-mata dan memutus jalan bagi penjajah Zionis mendapatkan informasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kementrian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza, Selasa (12/03/2013), kemarin, meluncurkan kampanye anti mata-mata dan membuka pintu ampunan bagi mata-mata untuk menyerahkan diri sebelum tanggal 11 April mendatang.
Langkah ini sebagai bagian dari program kampanye nasional anti mata-mata yang bekerjasama dengan Zionis.*