Hidayatullah.com—Seorang putra Usamah bin Ladin meminta Amerika Serikat mengeluarkan sertifikat kematian atas nama ayahnya setelah pasukan khusus Navy SEALS membunuhnya, demikian menurut sebuah surat yang dibocorkan oleh situs WikiLeaks, lapor AFP Jumat (19/6/2015).
Surat tersebut, yang menunjukkan berasal dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Riyadh, merupakan salah satu dari puluhan ribu bocoran dokumen yang diberi nama “The Saudi Cables”, yang dibocorkan WikiLeaks sejak kemarin. Bocoran dokumen lainnya akan menyusul dalam pekan-pekan mendatang.
Surat itu ditandatangani oleh Glen Keiser, konsul jenderal AS di Riyadh, dan ditujukan kepada Abdullah bin Ladin bertanggal 9 September 2011, atau sekitar 4 bulan setelah serbuan pasukan AS ke sebuah rumah di Abbottabad, Pakistan, yang menewaskan ayahnya.
“Saya telah menerima permintaan Anda akan sebuah sertifikat kematian untuk ayah Anda, Usamah bin Ladin,” tulis Keiser seperti dikutip AFP.
Pakar-pakar hukum di Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan bahwa dokumen semacam itu tidak diberikan, kata Keiser dalam suratnya.
“Hal itu sejalan dengan praktek yang biasa dilakukan bagi individu-individu yang terbunuh dalam operasi militer,” imbuh Keiser.
Sebagai gantinya, Keiser memberikan Abdullah bin Ladin keterangan dari pengadilan AS yang mana para pejabat terkait mengkonfirmasi kematian ayahnya, dan oleh karenanya, dia terbebas dari gugatan hukum.
“Saya berharap dokumen-dokumen dari pemerintah AS ini dapat membantu Anda dan keluarga Anda,” kata Keiser.
Keluarga Bin Ladin merupakan keluarga terkemuka di Arab Saudi yang dikenal memiliki sejumlah perusahaan besar. Kerajaan Arab Saudi mencabut status kewarganegaraan Usamah bin Ladin pda tahun 1994.*