Hidayatullah.com–Mustafa Badreddine atau dikenal Mustafa Badr Al Din telah terbunuh dalam sebuah ledakan yang terjadi di sebuah markas Hizbullah di dekat bandara internasional Damaskus, kelompok itu melaporkan.
Hizbullah pada Jumat mengumumkan kematian dari komandan militernya di Suriah, Mustafa Badreddine.
“Dia mengatakan beberapa bulan lalu, ‘Aku tidak akan kembali dari Suriah, kecuali menjadi martir atau membawa bendera kemenangan’. Dia adalah seorang komandan tinggi Mustafa Badreddine. Dan dia kembali hari ini sebagai seorang martir,” kelompok gerakan Syiah itu menyatakan dalam sebuah pernyataan yang dilakukan oleh channel TV Al-Manar.
Hizbullah, serta Iran, sedang bertempur pada pihak pemerintah di Damaskus – membuat persekutuan trio de facto di sana.
Laporan awal menyebutkan Badreddine tewas dalam sebuah operasi rahasia Israel, tetapi media Israel melaporkan bahwa negara itu tidak bertanggung jawab atas serangan yang terjadi.
Pejabat Israel, yang jarang menkonfirmasi laporan dari perihal seperti ini, belum merespon tuduhan awal tersebut.
Situs berita Israel Debkafile, yang dikenal dekat dengan dinas intelejen Israel, pada hari Jumat mengutip dari sumber militer Israel mengatakan bahwa Badreddine telah terbunuh oleh pasukan Suriah atau Iran dikarenakan perselisihan atas rencana Badreddine untuk menarik sejumlah besar pasukan Hizbullah kembali ke Libanon disebabkan kerugian besar yang terjadi pada mereka di Suriah.
Israel takut kekacauan di Suriah dapat membantu memperkuat musuh besar mereka Hizbullah, dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengakui pada April bahwa pasukannya telah menyerang lusinan konvoi yang membawa senjata pada kelompok tersebut.
“Informasi yang diterima selama investigasi awal menunjukkan bahwa sebuah ledakan besar yang menarget salah satu pos kami di dekat bandara internasional Damaskus membunuh Mustafa Badreddine dan melukai beberapa lainnya,” ujar Hizbullah dalam sebuah pernyataan terpisah dikutip Middle East Eye (MEE), Jumat (13/05/2016).
Beberapa mengatakan bahwa Badreddine mengemban jabatan dari Imad Moughniyeh, mantan komandan Hizbullah dan saudara ipar Badreddine yang terbunuh pada 2008 dalam sebuah pembunuhan di Damaskus. Tetapi lainnya mengatakan bahwa dia hanya memimpin operasi kelompok tersebut di Suriah.
Pembunuhan Moughniyeh menyebabkan ancaman cepat yang dilakukan oleh Hizbullah atas pembalasan terhadap Israel, yang disalahkan atas pembunuhan itu – tetapi kematian Badreddine belum memprovokasi ancaman seperti itu. Badreddine merupakan satu dari lima figur dari Hizbullah yang dituduh membunuh Rafic Hariri, mantan perdana menteri Libanon.
Pada 2012, pemerintah AS menjatuh sanksi pada Badreddine serta sejumlah anggota lainnya di kepemimpinan Hizbullah, karena kelompok itu “mendukung secara aktif rezim Presiden Suriah Bashar al- Assad, serta berperan dalam aktifitas teroris”.
Amerika dan Liga Arab memasukkan Hizbullah ke dalam daftar kelompok teroris.
Kelompok itu telah mengatakan bahwa mereka masih menyelidiki penyebab ledakan di dekat bandara Damaskus tetapi mereka tidak segera menuduh Israel seperti yang terjadi ketika komandan terdahulu dibunuh di Ibu Kota Suriah pada 2008.
Kematian Mustafa Badreddine, yang telah memimpin intervensi besar-besaran Hizbullah di Suriah dalam mendukung rezim tangan besi Presiden Bashar al-Assad, terjadi di saat genjatan senjata.
Enam hari genjatan senjata di medan tempur kedua kota Aleppo tidak berlaku pada awal Kamis tanpa pembaharuan dan penembak jitu pemberontak melepas tembakan pada wilayah yang dikuasai pemerintah, menyebabkan terbunuhnya dua warga sipil, salah satunya wanita, sebuah kelompok pengamat mengatakan.
Serangan udara besar menarget Front Al-Nusra di benteng provinsi Idlib mereka, menewaskan 16 pejuang, termasuk seorang komandan senior.
Badreddine telah menjadi pemain kunci dalam sayap militer Hizbullah pro Syiah hampir sejak awal.
“Badreddine dinilai bertanggung jawa untuk operasi militer Hizbullah di Suriah sejak 2011, termasuk pergerakan pasukan Hizbullah dari Libanon ke Suriah, dalam mendukung rezim Suriah,” ujar pihak Amerika Serikat.
“Sejak 2012, Badreddine mengkoordinasi aktivitas militer Hizbullah di Suriah,” mereka mengatakan, sembari menambahkan bahwa dia berkomplot secara pribadi dengan Assad.
Penguburannya akan dilakukan di benteng Hizbullah di wilayah tepi kota Beirut selatan pada 5.30 pm (1430 GMT), Hizbullah mengumumkan.

Pendukung Assad
Intervensi Hizbullah dianggap penting dalam menopang rezim Assad ketika rezim berada di titik terendah dalam perang melawan pejuang kemerdekaan, yang didukung oleh Arab dan negara Barat.
Hizbullah Terbukti Beri Bantuan pada Pemberontak Syiah Houthi
Tentaranya menjaga hampir semua perbatasan wilayah Lebanon, memotong jalur suplai vital kelompok perlawanan, dan memperkuat kontrol pemerintah di hampir tepi selatan Damaskus, termasuk distrik kuil Syiah Sayyida Zeinab, yang dihormati oleh pengikut Hizbullah dan para pendukung Irannya.
Intervensi Rusia pada September tahun lalu dalam mendukung sekutu Suriahnya telah mempertajam perluasan dukungan koalisi militer.
Rusia, bagaimanapun juga, telah bersumpah untuk bekerja secara dekat dengan rekan-rekan AS mereka untuk menyelamatkan genjata senjata Februari antara pasukan pro-pemerintah dan pejuang yang dianggap “moderat”, tetapi genjatan itu diambang gagal pada Jumat setelah gagalnya genjatan senjata Aleppo.
Kesepakatan secara tajam mengurangi lonjakan dalam pertempuran di Aleppo yang menewaskan lebih dari 300 warga sipil.
Al-Qaeda, mengontrol di kebanyakan wilayah timur Suriah, tidak pernah diikutsertakan dalam genjatan senjata, dan lebih dari 60 serangan udara pada Kamis yang menarget pangkalan udara Abu Duhur yang dikuasai Nusra di sebuah wilayah di provinsi Idlib, kelompok pengamat Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan.
Belumlah jelas serangan udara itu dilancarkan oleh angakatan udara Suriah, pesawat Rusia atau pesawat koalisi pimpinan AS, yang semua telah menyerang Al-Qaeda di Suriah dari dulu.
Tentara Al-Qaeda dan sekutu mereka menembak mati 19 warga sipil dari minoritas Syiah Alawi Assad di rumah mereka setelah menguasai desa mereka di tengah Suriah pada Kamis, badan pengamat itu mengatakan.
Alawi– atau juga dikenal dengan nama Nushairiyah pengikut dari sebuah sekte Syiah yang secara utama berpusat di pinggiran Mediterrania provinsi Latakia dan Tartur – sebenarnya sekte minoritas di Suriah. Namun sejak Hafez al-Assad, ayahnya Bashar al Assad mengambil alih kekuasaan Sunni pada tahun 1970, elite pemerintah Suriah telah didominasi keluarga Alawit Al-Assad.*/Nashirul Haq AR